Direstui PUPR, Proyek Jalan Layang Sitinjau Lauik Rp 2,4 T Masuk Tender

Direstui PUPR, Proyek Jalan Layang Sitinjau Lauik Rp 2,4 T Masuk Tender

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 04 Jan 2024 21:00 WIB
Gubernur Sumbar Tinjau Titik Longsor di Sitinjau Lauik
Foto: Pemprov Sumbar
Jakarta -

Pembangunan Proyek Jalan layang Sitinjau Lauik telah memasuki proses tender dengan nilai investasi mencapai Rp 2,4 triliun. Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan proses lelangnya terus berjalan dan pihaknya sedang menunggu hasilnya.


"Prosesnya terus berjalan. Kita tunggu hasil tendernya," kata Mahyeldi di Padang, dikutip dari Antara, Kamis (4/1/2024).


Mahyeldi juga mengatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah menyetujui prakarsa Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Jalan Layang Sitinjau Lauik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Persetujuan ini tertuang dalam surat tertanggal 30 Oktober 2023 Nomor BM 0201-Mn/2407 perihal Persetujuan Prakarsa Pengusahaan KPBU Jalan Layang Sitinjau Lauik.


Lebih lanjut, dia menambahkan jalan layang Sitinjau Lauik dibangun untuk mengatasi kondisi jalan dengan turunan curam dan rawan longsor. Tidak hanya itu, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga telah menyatakan Jalur Sitinjau Lauik merupakan salah satu jalur yang paling berbahaya di Indonesia.

ADVERTISEMENT


Untuk itu, dia menilai pembangunan jalan layang ini menjadi bagian penting karena dapat mengurangi potensi kecelakaan. Di sisi lain, jalan layang ini sekaligus menjadi harapan masyarakat Sumbar. Sebab, jalan tersebut menjadi jalur utama yang menghubungkan Jakarta-Padang.


"Jalan Sitinjau Lauik merupakan jalur utama transportasi darat dari Jakarta ke Padang. Secara ekonomi perannya sangat vital, karena itu telah menjadi kebutuhan bagi Sumbar.


Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar Medi Iswandi mengatakan PT Hutama Karya (HK) telah menyusun studi kelayakan jalan layang ini.


"Studi kelayakan dari HK ini sudah ditenderkan di Bappenas," katanya.


Dia menyebut KNTK memang mendorong pembangunan jalan layang ini dengan segera karena mempunyai kemiringan yang ekstrem. Imbasnya, dapat membahayakan truk-truk dengan kapasitas tonase yang melintasinya. Dengan begitu, Mahyeldi langsung menyampaikan rencana pembangunan saat Jokowi berkunjung ke Sumbar.


"Presiden langsung menelpon Menteri PUPR. Kemudian Menteri PUPR langsung keluarkan persetujuan fly over dibangun KPBU dengan investasi sebesar Rp 2,4 triliun," jelasnya.

(rrd/rir)

Hide Ads