Dukung Ketahanan Pangan, Brantas Abipraya Bangun Bendungan Mbay di NTT

Dukung Ketahanan Pangan, Brantas Abipraya Bangun Bendungan Mbay di NTT

Erika Dyah - detikFinance
Selasa, 09 Jan 2024 09:47 WIB
Dukung Ketahanan Pangan, Brantas Abipraya Bangun Bendungan Mbay di NTT
Foto: Dok. Brantas Abipraya
Jakarta -

PT Brantas Abipraya (Persero) tengah merampungkan pengerjaan Bendungan Mbay paket II di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek Brantas Abipraya yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 ini merupakan salah satu cara untuk mencapai kedaulatan pangan nasional.

"Bendungan Mbay merupakan salah satu upaya Brantas Abipraya dalam mendukung program pemerintah, yaitu ketahanan air dan pangan nasional. Setelah rampung dibangun, bendungan ini nantinya dapat mendorong peningkatan produksi beras di Kabupaten Nagekeo hingga 2,5 lipat," ujar Direktur Operasi I Brantas Abipraya M.Toha Fauzi dalam keterangan tertulis, Selasa (9/1/2024).

Toha menjelaskan bendungan ini dapat menampung hingga 51 juta meter kubik air dan akan menyuplai air irigasi untuk lahan pertanian di Kabupaten Nagekeo. Bendungan yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini nantinya akan mengairi sekitar 4.200 hektare, dengan pengembangannya 1.900 hektare.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun luas genangan dari Bendungan Mbay mencapai 499,55 hektare yang sumbernya berasal dari Sungai Aesesa.

Ia menambahkan bendungan ini diproyeksikan akan bermanfaat memenuhi kebutuhan air baku dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa. Serta menghasilkan air baku 0,21 m3/detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.928 hektare lahan pertanian.

ADVERTISEMENT

Dalam pembangunan bendungan ini, Brantas Abipraya dipercaya membangun Paket II dengan ruang lingkup pekerjaan Bangunan Pengelak (Terowongan), Bangunan Pelimpah (Spillway), Bangunan Pengambilan (Intake), serta Pekerjaan Hidromekanikal & Elektrikal.

Selain merampungkan Bendungan Mbay, Brantas Abipraya juga mengerjakan beberapa proyek bendungan dan irigasi yang menjadi PSN di berbagai daerah di Tanah Air. Beberapa di antaranya Bendungan Sepaku Semoi yang merupakan bendungan penopang air baku dan ketahanan pangan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Ada pula bendungan tertinggi di Indonesia, Bendungan Bener yang terletak di Purworejo-Jawa Tengah, Bendungan Jragung di Jawa Tengah yang dapat menyuplai air baku di tiga daerah yaitu Semarang, Demak dan Grobogan, dan beberapa bendungan lainnya.

Toha mengungkapkan pihaknya tak hanya memberi nilai tambah untuk daerah sekitar bendungan yang dibangun Brantas Abipraya. Pasalnya, karya infrastruktur sumber daya air ini menurutnya menjadi jawaban dari tantangan perubahan iklim saat ini yang membuat kekurangan air pada musim kemarau berkepanjangan dan curah hujan tinggi yang dapat mendatangkan banjir.

"Pembangunan bendungan menjadi sangat penting, inipun merupakan bukti Brantas Abipraya selalu hadir untuk Indonesia dalam mempersiapkan infrastruktur SDA (Sumber Daya Air) guna mendukung pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global," tutur Toha.

"Melalui bendungan kita dapat meningkatkan produktivitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkasnya.

(akd/ega)

Hide Ads