WFH Cetak Rekor Baru Jumlah Gedung Perkantoran yang Kosong

WFH Cetak Rekor Baru Jumlah Gedung Perkantoran yang Kosong

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 09 Jan 2024 17:41 WIB
Gedung perkantoran.
Ilustrasi/Foto: Abbe Sublett/Unsplash
Jakarta -

Gedung perkantoran di Amerika Serikat (AS) mencatatkan tingkat rekor kekosongan terbaru. Menurut data Moody's Analytics, fenomena ini terjadi setelah adanya perubahan pola kerja pasca pandemi Covid-19 yang membaginya dengan work from home (WFH).

Pola kerja tradisional, yaitu lima hari dalam seminggu dengan durasi kerja 8 jam per hari, mulai tersisih dengan sistem hybrid. Imbasnya terjadi surplus perkantoran yang lebih buruk dibanding tahun 1980-an dan 1990-an.

Dikutip dari CNN, Selasa (9/1/2024), tingkat kekosongan kantor menyentuh rekor sebesar 19,6% pada kuartal keempat 2023. Sementara rata-rata tingkat kekosongan kantor sebelum pandemi sekitar 16,8%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini jadi kabar buruk bagi pengembang properti di tengah upaya mereka meningkatkan okupansi perkantoran. Tak hanya itu pemilik restoran hingga pengusaha kecil disebut turut merasakan dampaknya.

Meski begitu tetap ada titik terang bagi pasar perkantoran AS. Gedung-gedung baru dan modern, yang lokasinya strategis dan punya fasilitas lengkap tetap diminati. Umumnya gedung-gedung ini masuk kategori Kelas A.

ADVERTISEMENT

Bagi penyewa yang punya tujuan branding, pelatihan hingga tujuan kolaborasi, jenis bangunan tersebut tetap menjadi pilihan. Belum lagi beberapa penyewa lainnya masih berusaha mempertahankan lokasi fisik kantornya.

Dilaporkan juga kantor di pinggiran kota AS memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan kantor biasa yang berlokasi di pusat kota. Alasannya karena kedekatannya dengan masyarakat dan cenderung dekat dengan hunian karyawan.

(ily/eds)

Hide Ads