Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera menuntaskan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Napan di kawasan perbatasan Indonesia-Timor Leste di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan PLBN ini tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia sebagai bangsa besar, tetapi yang terpenting adalah menjamin fungsi pertahanan keamanan, sekaligus mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan Indonesia-Timor Leste.
"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi kawasan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Basuki, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (15/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PLBN Napan terletak di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara yang berjarak sekitar 200 km dari Kota Kupang sebagai Ibu Kota Provinsi NTT dan dapat ditempuh sekitar 5 jam via jalur darat. Pembangunannya terbagi kedalam dua tahapan, yakni Tahap 1 dan Tahap 2.
Pembangunan sarana prasana pendukung PLBN Napan Tahap I telah dimulai sejak Desember 2020 meliputi pekerjaan bangunan inti, gudang sita, bangunan cuci mobil, mess pegawai, Wisma Indonesia, toilet umum, mini terminal, hardscape, landscape, pekerjaan MEP kawasan, pembangunan kantor anggota TNI, dan kantor anggota Polri.
Adapun pekerjaan PLBN Napan Tahap I ini dilaksanakan sejak Desember 2020 dan selesai pada Juni 2022 dengan biaya sekitar Rp 106 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya Bangunan Gedung.
Selanjutnya tahap II, dengan anggaran TA 2023 sebesar Rp 22,7 miliar untuk pembangunan rest area, pagar kawasan, jalan beton, lansekap, signage nama PLBN, perkuatan lereng, mebelair, dan selasar bangunan inti.
Dengan demikian, secara keseluruhan proyek ini menelan anggaran Rp 128,7 miliar.
Pekerjaan fisik Tahap II telah dimulai oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT, Ditjen Cipta Karya sejak Mei 2023 dengan kontraktor pelaksana PT Metro-Konstruksi Jaya (KSO). Saat ini progres konstruksi telah mencapai 95% dan ditargetkan tuntas pada 30 Januari 2024.
Pembangunan PLBN Napan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kawasan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur sehingga menjadi kawasan perbatasan yang berdaya saing dan dapat mengurangi disparitas, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
(shc/hns)