Topang Rel Ganda Mojokerto-Sepanjang, Pembangunan 2 Flyover Ini Dikebut

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 20 Jan 2024 23:25 WIB
Foto: Dok. Ditjen Perkeretaapian Kemenhub
Jakarta -

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan terus mengebut pembangunan Flyover Krian dan Kedinding di Sidoarjo, Jawa Timur. Pembangunan ini dimaksudkan untuk menghilangkan perlintasan sebidang pada Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang.

Per 14 Januari 2024, dilaporkan progres pembangunan Flyover Kedinding (pengganti JPL 79) sudah mencapai 93,5%, sementara Flyover Krian (pengganti JPL 64) sudah mencapai 96,4%.

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal, menjelaskan hal ini dilakukan untuk mendukung operasional Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang yang sudah rampung dan dioperasikan per 1 Desember 2023.

"DJKA selalu berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan kereta api, termasuk melalui pembangunan perlintasan tidak sebidang," kata Risal dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/01/2014).

Risal mengatakan pembangunan perlintasan tidak sebidang ini merupakan upaya yang dilakukan DJKA untuk mengurangi perlintasan sebidang serta menekan angka kecelakaan yang melibatkan moda transportasi jalan dengan kereta api.

Secara spesifik, pembangunan Flyover Krian dimaksudkan untuk memecah kepadatan pada Simpang Lima Krian saat jam sibuk di pagi dan sore hari.

"Dengan beroperasinya jalur ganda, maka frekuensi kereta api yang melintasi simpang ini akan semakin bertambah, sehingga kami merasa perlu untuk mengamankan perjalanan kereta api sekaligus memastikan keselamatan pengguna jalan melalui pembangunan flyover ini," urai Risal.

Sementara itu, untuk Flyover Kedinding dibangun untuk meningkatkan keselamatan perjalanan KA, sekaligus memberi akses yang lebih aman untuk menghubungkan Desa Tarik dan Desa Kedinding.

Risal menjelaskan sebelum dibangun flyover ini, terdapat jalan penghubung antar desa yang terletak di emplasemen Stasiun Kedinding sehingga berpotensi membahayakan perjalanan KA dan mengancam keselamatan warga yang beraktivitas di sekitar perlintasan ini.

Terkait pembangunan Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang, dapat disampaikan bahwa jalur ganda ini merupakan bagian dari pembangunan Jalur Ganda Selatan Jawa.

Selain pembangunan perlintasan tidak sebidang, pekerjaan proyek jalur ganda ini mencakup peningkatan jalur dan bantalan rel (semula R42 menjadi R54), peningkatan fasilitas operasi (persinyalan, telekomunikasi, dan kelistrikan), serta revitalisasi bangunan stasiun, jembatan maupun bangunan penunjang lainnya.

"Secara umum, pembangunan Jalur Ganda Selatan Jawa, merupakan wujud komitmen kami dalam meningkatkan keselamatan, kecepatan, dan keandalan layanan kereta api, sehingga kami terus berfokus untuk menyelesaikan proyek ini pada ruas-ruas jalur lainnya," pungkas Risal.




(hns/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork