Uni Emirat Arab Kepincut Proyek Kereta Api di Bali

Uni Emirat Arab Kepincut Proyek Kereta Api di Bali

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 01 Feb 2024 18:55 WIB
Ilustrasi - Patung Nakula Sadewa di Taman Meparek Sradaning Dewata dari Jalan Uluwatu di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. (Istimewa)
Foto: Ilustrasi - Patung Nakula Sadewa di Taman Meparek Sradaning Dewata dari Jalan Uluwatu di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. (Istimewa)
Jakarta -

Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Al Mazroui menyatakan minat untuk berinvestasi di proyek kereta api di Bali. Proyek ini akan masuk dalam investasi sekitar US$ 20 miliar atau setara Rp 315,2 triliun (kurs Rp 15.760).

Hal ini disampaikannya usai acara Round Table Meeting UEA-Indonesia, bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala Mansury.

"Nah, kami sedang menjajaki beberapa investasi, salah satunya adalah perkeretaapian di Bali," kata Suhail, di Hotel Four Seasons Jakarta, Kamis (1/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya investasi ini akan dilakukan melalui perusahaan UEA yakni Etihad Rail. Namun proses yang harus dilalui masih cukup panjang, mulai dari penandatanganan MoU, pengambilan data, peninjauan, pengajuan proposal, diskusi. Namun demikian, ia tak merincikan bentuk dari proyek kereta api tersebut.

"Salah satu perusahaan yang ada di sini adalah Etihad Rail, dan mereka sedang mempertimbangkan proyek tersebut," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Suhail mengatakan, pemerintah Indonesia pun telah memberikan kesempatan untuk UEA dalam melakukan penjajakan tersebut. belum diketahui potensi jumlah investasi yang akan digelontorkan untuk proyek ini.

"Ya, kami sedang melihat proyek itu di Indonesia, pemerintah Indonesia telah memberi kami kesempatan untuk melihat proyek itu. Sekarang mereka sedang melihatnya, dan begitu kami memiliki sesuatu, kami akan membagikannya," ujarnya.

Di samping itu, UEA sendiri telah menjalin sejumlah kerja sama dengan pihak RI. Salah satunya ialah kolaborasi dengan Indonesian Investment Authority (UEA) dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, salah satunya jalan tol di Jalan Tol Trans Jawa.

Kemudian, juga ada pengembangan blok migas raksasa yakni Blok Andaman I, Andaman II, dan South Andaman melalui Mubadala Energy RCS Ltd. Ada pula rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Bendungan Cirata, Jawa Barat, serta Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"(Perusahaan energi terbarukan UEA) Masdar juga melirik investasi pemberdayaan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru dengan energi terbarukan, bersama PLN," pungkasnya.

(shc/fdl)

Hide Ads