Drama 100 Hari 'Wafatnya' Eskalator Stasiun Bekasi

Drama 100 Hari 'Wafatnya' Eskalator Stasiun Bekasi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 02 Feb 2024 07:24 WIB
Seorang penumpang kereta melakukan aksi dengan membawa bunga bertuliskan ?Turut berduka cita atas wafatnya satu eskalator? di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/1/2024). Aksi tersebut sebagai bentuk kritik penumpang angkutan umum kereta karena sudah 100 hari, satu eskalator di stasiun rusak sehingga menganggu kenyamanan penumpang.
Foto: Antara Foto/Fakhri Hermansyah
Jakarta -

Rusaknya eskalator di Stasiun Bekasi membuat anak kereta alias anker muak. Eskalator tersebut telah berbulan-bulan tidak berfungsi, perbaikan pun tak kunjung selesai.

Saking kesalnya, para pengguna kereta sampai membuat aksi simbolik '100 hari wafatnya eskalator Stasiun Bekasi.'

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berikut ini 3 fakta soal matinya eskalator Stasiun Bekasi yang bikin jengkel anak kereta:

1. Bikin Gerakan Berduka

Acara simbolis yang digagas warga bernama Mega ini digelar pada Rabu 31 Januari malam. Mega yang aktif di media sosial X dengan akun @PernebangRoket itu dikenal lewat konsistensinya mengunggah foto eskalator rusak di Stasiun Bekasi ini sampai hari ke-100.

ADVERTISEMENT


Layaknya memperingati 100 hari orang meninggal, Mega yang menginisiasi aksi tersebut membuat banyak orang ikut pada aksinya. Para anak kereta melakukan aksi tebar bunga pada replika makam yang terbuat dari kardus.


2. Kemenhub Minta Maaf

Ferdian Suryo, Kabalai Jakarta Direktorat Jenderal Perkeretaapian meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi karena kerusakan eskalator di Stasiun Bekasi.


"Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh para penumpang KRL Commuterline akibat kendala yang terjadi pada fasilitas penunjang di Stasiun Bekasi," ungkap Ferdian dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (1/2/2024).


Dia menjelaskan di Stasiun Bekasi terdapat 12 unit eskalator yang disiapkan untuk menunjang pelayanan penumpang. Hingga saat ini, sedang dilaksanakan perbaikan pada 2 eskalator yang berada di sisi utara peron 3 dan 4 serta pintu keluar sisi utara, sementara unit eskalator lainnya beroperasi normal.


3. Perbaikan Kelar Februari

Soal pengerjaan perbaikan yang memakan waktu lama, Ferdian mengatakan hal itu terjadi karena pihaknya perlu menunggu proses pengadaan suku cadang dari luar negeri.


"Dapat kami sampaikan bahwa pengerjaan perbaikan pada eskalator tersebut mengalami kendala pada proses pengadaan dan produksi suku cadang yang perlu didatangkan dari luar negeri. Hal ini menyebabkan proses perbaikan tidak dapat dilakukan lebih cepat," jelas Ferdian.


Proses perbaikan eskalator diupayakan agar dapat selesai pada pertengahan Februari 2024, sehingga dapat dimanfaatkan kembali untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.


"DJKA Kemenhub berkomitmen untuk bekerjasama dengan para stakeholders terkait untuk memastikan kelancaran seluruh fasilitas dan peningkatan pelayanan bagi seluruh penumpang kereta api, termasuk pada layanan KRL Commuterline," tutup Ferdi.

(hal/rrd)

Hide Ads