PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memilih China sebagai pemasok 3 rangkaian kereta dalam pengadaan sarana KRL. 3 rangkaian KRL diimpor dalam kondisi baru dari perusahaan asal China, CRRC Sifang Co., Ltd.
Vice President Corporate Secretary KCI Anne Purba mengatakan, ada beberapa alasan pihaknya memilih mengimpor KRL dari CRRC. Selain harga yang diklaim lebih kompetitif, CRRC dianggap lebih mampu memenuhi spesifikasi teknis yang dibutuhkan.
"Ada spesifikasi teknis yang memang sangat mendekati dari CRRC. Karena dia produksi benar-benar sesuai kebutuhan kita," katanya dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anne menyebut ada tawaran juga dari Korea Selatan (Korsel) hingga Jepang. Namun KRL produksi Korsel, kata dia, masih menggunakan aluminium. Padahal KCI sudah menggunakan stainless steel pada rangkaian keretanya.
"Kalau yang dari Korea mayoritas mereka masih menggunakan aluminium, kalau kita kan sudah stainless steel. Dan dari harga juga sangat kompetitif antara 3 negara ini. Tapi range-nya memang seperti itu biayanya. Tapi kan ada pengiriman, ada regulasi dalam negeri dan yang lain sehingga pada saat menerima proposal itu, memang CRRC yang kompetitif," bebernya.
Di sisi lain CRRC juga sedang bekerja sama dengan 28 negara dalam pengadaan sarana kereta, baik jenis commuter maupun kereta cepat. Pengadaan itu dilakukan di Eropa hingga Asia. Pertimbangan lainnya, CRRC juga menyesuaikan prasarana sesuai kebutuhan di Indonesia.
"AC itu untuk kapasitas teknik di Indonesia, Singapura, Malaysia, china, Jepang, itu berbeda-beda. Ini yang mereka sesuaikan kondisinya dengan Indonesia. Ada beberapa hal termasuk luasan ruang bebas, kemudian penggunaan prasarana dan yang lain itu mereka assessment semuanya," imbuhnya.
Sementara itu, Anne menyatakan terjadi perubahan harga pada proposal milik produsen KRL Jepang J-TREC pada bulan Oktober. Sebelumnya rencana impor 3 KRL di perusahaan tersebut diperkirakan menelan biaya RP 676 miliar.
"Tetapi Oktober ketika proposal yang kami terima dari Jepang ada mengalami kenaikan. Sehingga perlu ada membandingkan dengan yang lain. Ada Korea dua, Wojin dan Dawonsys. Kemudian ada CRRC. Kan kalau pengadaan di perusahaan kita juga bisa merekomendasikan beberapa untuk kita bisa melihat perbandingannya," jelasnya.
Adapun penandatanganan kontrak pengadaan sarana KRL dari CRRC dilaksanakan pada Rabu (31/1/2024) di Beijing, China. Direktur Utama KCI, Asdo Artriviyanto, menyampaikan KCI membeli tiga rangkaian KRL baru dengan tipe KCI-SFC120-V.
Sebagai informasi KCI sudah melakukan penandatanganan kerja sama pengadaan sarana KRL antara lain:
1. Pengadaan 16 (enam belas) rangkaian sarana KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi hampir sebesar Rp 3,83 triliun.
2. Pengadaan 19 (Sembilan belas) rangkaian KRL Retrofit oleh PT INKA dengan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun.
3. Pengadaan 3 (tiga) rangkaian KRL Baru Impor oleh CRRC Sifang, China dengan total investasi sekitar Rp 783 miliar.
Lihat juga Video: Penumpang KRL Gelar Peringatan 100 Hari Matinya Eskalator Stasiun Bekasi