Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengebut pengerjaan proyek infrastruktur dasar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Salah satu yang paling penting ialah jalan akses bebas hambatan alias jalan tol.
Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga mengatakan, ada sejumlah ruas Tol IKN yang siap dijajal Agustus 2024, ruas tersebut antara lain seksi 5A, 3A, dan 3B.
"Kita targetkan fungsional, bisa dilewati satu arah pada bulan Agustus," kata Danis, kepada awak media, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danis memaparkan, saat ini progres ruas-ruas tol tersebut rata-rata berada di kisaran 70%. Rinciannya, seksi 5A sudah 77,5%, 3A 69,7%, dan 3B sudah 69%. Sementara untuk 5B sendiri progresnya belum terlalu banyak karena baru berkontrak 3 bulan lalu.
"5B, kan baru kontrak 3 bulan lalu. Baru sekitar 12% rata-rata (progres) karena memang baru 2-3 bulan," ujarnya.
Sementara untuk seksi 6A dan 6B sendiri, Danis mengatakan kalau kedua ruas tersebut hingga saat ini masih terkendala pada pembebasan lahan sehingga belum ada progres fisik.
Berdasarkan catatan detikcom, kedua jalan ini rencananya bisa digunakan sebagai landasan pacu pesawat. Saat ditanya mengenai kelanjutan rencana ini, Danis menjelaskan kalau rencana tersebut masih akan dianalisa kembali.
"Kita lagi analisis lagi. Waktu itu konsepnya demikian. Tapi setelah ada VVIP tadi, kita masih pertimbangkan lagi. Karena udah dekat kan? Prinsipnya sih jalan yang lurus itu bisa untuk emergency," jelasnya.
Danis mengatakan, pihaknya betul-betul mempersiapkan pembangunan jalan-jalan akses ini dengan baik, apalagi mengingat sejumlah titik menjadi lokasi lalu-lalang sejumlah satwa endemik. Menurutnya, satwa paling banyak melintasi kawasan jalan tol seksi 3B.
"Kan kita kemarin saya rapat itu betul-betul menyiapkan karena misalnya di sini pantai, di sini hutan, kita bikin jembatan penyeberangan hewan. Saya diskusi baru, gimana hutannya, gimana mulutnya (jembatan satwa), agak lebar 20 meter, minimum 20 meter, yang terutama di jalan tol," terangnya.
Di sisi lain, Danis mengatakan kalau dalam rencana besarnya sejumlah jalan di IKN bisa digunakan sekaligus untuk mengisi daya mobil listrik. Hal ini pun tengah diuji coba di negara-negara kawasan Eropa. Namun hal ini masih berupa konsep sehingga belum ada implementasinya.
"Jadi sudah aspal ada lapisan tertentu lah atau di parking area. Jadi namanya, itu sudah dijalankan di beberapa negara Eropa uji coba untuk mendukung orang sambil jalan bisa nge-charge di tol," ujar dia.
(shc/kil)