Ridwan Kamil Blak-blakan Soal IKN, Ungkap Desain hingga Jumlah Penduduk

Ridwan Kamil Blak-blakan Soal IKN, Ungkap Desain hingga Jumlah Penduduk

Ilyas Fadilah - detikFinance
Minggu, 03 Mar 2024 06:29 WIB
Ridwan Kamil.
Foto: Bima Bagaskara/detikJabar
Jakarta -

Kurator Ibu Kota Nusantara (IKN), Ridwan Kamil (RK) menyebut mega proyek IKN sebagai keputusan bersejarah bagi Indonesia. Oleh karena itu ia berharap semua pihak fokus mensukseskan proyek ini.

Sebagai informasi, RK yang pernah menjabat Gubernur Jawa Barat sudah diangkat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kurator IKN. Sebagai kurator tugas yang diembannya yaitu memastikan apa yang direncanakan sesuai dengan praktik yang dilakukan di lapangan.

"Tentang IKN, sebuah keputusan sejarah yang sudah diambil oleh negara ini. Sekarang mari fokus pada mensukseskan keputusan besar ini agar berhasil bukan sebaliknya," katanya di Instagramnya @ridwankamil, Sabtu (2/3/204).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RK menyebut IKN harus menjadi kota yang tak hanya jadi pusat pemerintahan, tapi diisi oleh orang-orang non Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS). Sebab jika hanya pusat pemerintah, maka kotanya hanya diisi oleh kantor-kantor pemerintah.

"IKN ini pusat pemerintahan atau kota. Kalau pusat pemerintahan itu cuman kumpulan kantor-kantor pemerintah. Itu namanya Putra Jaya di Malaysia, gitu. IKN ini harus jadi kota, pusat pemerintahannya ada orang-orang non PNS-nya mendominasi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Ia mencontohkan kesuksesan Washington DC, Amerika Serikat (AS) yang disebutnya dibangun dari nol. Namun ia tak menampik ada beberapa ibu kota baru yang pada akhirnya gagal.

Penyebabnya beragam, misalnya karena lahan yang terlalu luas hingga populasinya yang sedikit. Hal ini, kata RK, terjadi di ibu kota Australia, Canberra.

"The best capital in the world yang didesain dari nol adalah Washington DC. Sisanya rada gagal. Kegedean, kekurangan orang. Di Australia itu Canberra orangnya sedikit, ba'da magrib sepi. Saya bilang nggak boleh IKN seperti itu. IKN kita harus tetap ramai," imbuhnya.

Oleh karena itu disiapkanlah berbagai fasilitas pendukung, seperti fasilitas kesehatan, mal, olahraga, pendidikan, hiburan, dan lainnya. Terlebih ia menyebut syarat membuat kota jadi hidup adalah memiliki fungsi campuran.

RK juga menyebut desain IKN memang tidak terlalu luas yaitu setara Kota Bandung. Diproyeksi IKN hanya menampung sekitar 2-3 juta penduduk.

"Berikutnya IKN harus ada batas yang memadai. Saya bilang jangan kegedean, makanya IKN itu segede kota Bandung lahannya. Sebelumnya ngapain gede-gede, cukup. Didesain mungkin buat 2-3 juta penduduk saja," tuturnya.

Dalam catatan detikcom, total luas IKN adalah sekitar 322.429 hektare. Dari jumlah tersebut 252.660 hektare di antaranya adalah daratan.

Dikutip situs Pemerintah Kota Bandung, Luas wilayah Kota Bandung adalah 16.729,65 hektare. Hal ini berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987.

Sementara itu secara morfologi regional, Kota Bandung terletak di bagian tengah Cekungan Bandung, yang mempunyai dimensi luas 233.000 hektare. Cekungan ini terletak di lima daerah administrasi Kabupaten/Kota, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan 5 Kecamatan yang termasuk Kabupaten Sumedang.

(ily/rrd)

Hide Ads