Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mendapatkan banyak keluhan dari para investor soal percepatan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Hari ini, Jokowi mengumpulkan jajarannya untuk melakukan rapat membahas masalah tersebut. Setidaknya ada Basuki dan juga Kepala Otorita IKN Bambang Susantono yang hadir dalam rapat tersebut.
"Beliau banyak mendapat keluhan-keluhan dari investor tentang percepatan investasi di IKN," kata Basuki ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuki mengatakan ada dua hal yang diarahkan Jokowi untuk kesiapan lahan dalam rangka percepatan investasi. Arahan pertama adalah untuk mempercepat investasi, Jokowi meminta adanya pihak khusus yang mengawal investasi, dia juga meminta ada pihak yang menjadi koordinator khusus atau PIC bagi investor.
"Pertama beliau meminta agar disediakan desk untuk pengaduan investasi, investor dan juga agar disiapkan PIC-PIC untuk menangani atau berkomunikasi dengan investor. Jadi apakah satu PIC untuk satu investor apakah satu PIC untuk lima investor, atau satu PIC untuk sepuluh investor," kata Basuki.
"Jadi, investor itu bisa komunikasi intens dengan pejabat IKN itu yang namanya PIC itu," lanjutnya.
Kemudian, soal lahan di IKN, Basuki bilang Jokowi mengarahkan agar lahan segera ditetapkan statusnya. Kemudian, lahan-lahan tadi harus bisa diperjualbelikan. Soal harganya akan ditetapkan oleh Otorita IKN.
"Kedua lahan bagi investor agar segera ditetapkan statusnya, kemudian juga tadi sarannya dari bapak Menteri Investasi yang juga disepakati oleh bapak presiden itu (investor) beli. Jadi tanahnya dijual harganya ditetapkan oleh Otorita, asal tidak melanggar aturan itu juga kalimatnya beliau," papar Basuki.
Basuki melanjutkan Jokowi juga memberikan pesan khusus agar semua hal bisa dilakukan dengan cepat namun tidak ada yang melanggar aturan.
"Kerja cepat tapi tidak melanggar aturan. Dua hal itu tadi yang diarahkan oleh beliau dan beliau akan monitor ini ke depannya," pungkas Basuki.
(hal/rrd)