Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka-bukaan terkait dengan progres pembangunan jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) Seksi 6A dan 6B. Kedua ruas ini disebut-sebut bisa digunakan sebagai landasan pacu alias runway pesawat.
Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga mengatakan, jalan tol ini menemui kendala dalam hal pengadaan tanah sehingga belum memiliki progres fisik. Masalah utama dalam proses pembebasan lahannya ialah kawasan tersebut ditempati masyarakat.
"(Seksi 6A dan 6B) Iya dekat bandara, iya (yang bisa jadi) landasan pacu," kata Danis, ditemui di sela-sela acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Otorita IKN, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, ditulis Jumat (15/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada (masalah) tanah, tanah milik masyarakat," sambungnya.
Danis menjelaskan, tanah itu berstatus Aset Dalam Penguasaan (ADP), yang artinya kawasan tersebut merupakan milik negara. Namun demikian, ada penduduk yang bermukim di sana.
"Itu area namanya ADP, area yang menjadi daerah milik negara. Tapi ada penduduk, ada sekitar 45 hektare," terangnya.
Saat ini, tim terpadu tengah melangsungkan kajian mendalam menyangkut kondisi ini. Kementerian PUPR tengah mengusahakan agar pembangunannya tidak molor dan bisa segera dilaksanakan.
"Sedang kita usahakan (tidak molor). Kita menunggu keputusan dari tim terpadunya apa, apa yang harus dilakukan. Karena kan ada ketentuannya, ADP apa," ujar Danis.
Di sisi lain, Danis melaporkan, saat ini progres konstruksi jalan-jalan bebas hambatan di IKN rata-rata memiliki progres di atas 70%. Danis optimis jalan tol ini bisa dioperasikan secara fungsional pada bulan Juni 2024.
"Saat ini pembangunan jalan bebas hambatan, jalan tol dengan progres pada seksi 3A sudah di atas 70%, 72%, seksi 3B, 74%, seksi 5A 78%. Semua sudah hampir, di atas 70% semua," kata Danis, dalam paparannya.
Saat ini konektivitas ke IKN masih cukup terbatas dan harus melalui jalan yang agak memutar. Danis menjelaskan, jalur ke IKN melalui jalan tol sampai KM 38, kemudian lewat Samboja, sehingga kalau ditotal memerlukan waktu kurang lebih 2 jam lebih. Namun dengan fungsionalnya sebagian ruas Tol IKN-Balikpapan, rute ini bisa tembus hanya dalam 60-70 menit.
"Juni kita akan mencoba memanfaatkan jalan tol ini secara fungsional, di jalan tol Balikpapan-Samarinda exit di GT Karang Joang, kemudian jalan akses Kariango dan juga sampai ke arah nanti jembatan Pulau Balang, sampai Pulau batang, sampai dengan KIPP. Dan mungkin pada bagian ujung kita harus melalui jalan nasional karena masalah Tol 6A 6B itu," terang Danis.
Secara keseluruhan, saat ini progres IKN Batch 1 sudah tembus di 77%. Sementara untuk progres pembangunan IKN Batch 2 telah mencapai 25%. Danis mengatakan, saat ini pembangunan IKN tengah berfokus pada pembangunan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Hal ini sejalan dengan rencana pelaksanaan seremonial Upacara 17 Agustus 2024.
(shc/rrd)