Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tengah mencari investor yang mau menggarap proyek gelanggang olah raga (GOR) hingga museum seni. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan IKN sebagai lovable city atau kota yang dicintai.
Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan, pada tahun 2025 mendatang pihaknya tidak hanya berfokus dalam melanjutkan pembangunan kantor-kantor pemerintahan dan penyediaan infrastruktur dasar. Infrastruktur sosial pun juga menjadi salah satu fokusnya, termasuk di antaranya gelanggan olahraga.
"Kami juga ingin agar mulai ada sport center skala lingkungan, semacam gelanggang olahraga kalau di jakarta ini. Apakah bentuknya seperti yang ada di kuningan, epicentrum dan lain-lain. Kita sedang cari investor-investor yang mungkin mau membangun fasilitas tersebut," kata Bambang, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).
Selain itu, pihaknya juga tengah mencari investor yang mau mendukung pembangunan galeri kebudayaan dan seni. Bambang mengatakan, pembangunan galeri atau museum ini menghadapi tantangan dari sisi biaya.
"Juga galeri kebudayaan seni. Museum ini agak mahal ternyata, tapi kami tetap mau ada yang mulai peminatan. Kita sudah sediakan alokasi lahannya, tinggal kita mencari investor siapa yang ingin membuat suatu museum atau tempat pendidikan dan pembelajaran, sport center, dan sebagainya," jelasnya.
Bambang menjelaskan, untuk tahun 2025 mendatang pihaknya akan menggencarkan pembangunan berbagai infrastruktur sosial mulai dari fasilitas pendidikan, kesehatan, hingga teater-teater kecil. Harapannya, hal ini dapat mewujudkan IKN sebagai lovable city.
"Fasilitas pendidikan, kesehatan, bahkan untuk seni dan budaya. Adanya teater-teater kecil yang dapat menampung para seniman dan pekerja seni berekspresi, lalu ada fasilitas umum, taman-taman, sehingga para warga IKN benar-benar merasakan bahwa ini adalah kota yang layak huni," tuturnya.
Baca juga: Prabowo Berkunjung ke IKN, Ada Apa? |
Selaras dengan itu, pihaknya juga telah menjalin urun rembuk atau musyawarah bersama sejumlah rektor dari institut kesenian di Tanah Air seperti Institut Kesenian jakarta (IKJ) hingga Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta untuk membuat IKN menjadi kota yang lebih hidup. Sehingga, IKN sendiri tidak hanya sebatas kota pemerintahan.
"Kita ingin kota ini tidak garing, tidak hanya melayani pemerintahan, tetapi juga kota yang memiliki daya tarik dari sisi lain. Itu sebabnya misalnya Kami sedang mencari format-format untuk investasi bagaimana membuat satu teater-teater kecil, tempat-tempat untuk berekspresi," kata Bambang.
"Kemudian kota itu sendiri nanti akan dibangun beberapa taman-taman yang bisa menjadi tempat ekspresi para penggiat seni. Apakah itu pematung atau apakah itu yang akan menjalankan pertunjukan seni dari berbagai kampus bisa melakukan di IKN," pungkasnya.
(shc/hns)