Bos BTN Buka-bukaan 44% Rakyat RI Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

Bos BTN Buka-bukaan 44% Rakyat RI Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 20 Mar 2024 16:05 WIB
Bank BTN tetap optimistis di tahun politik sektor properti terus tumbuh double digit seiring jumlah pernikahan baru 800.000-1,2 juta pernikahan setiap tahunnya.
Nixon Napitupulu - Foto: Dok. BTN
Jakarta -

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, sebanyak 12,7 juta keluarga di Indonesia belum memiliki rumah. Hal ini menunjukkan tingginya angka backlog perumahan di Indonesia.

"Isu perumahan,pertama angka backlog masih besar, 12,7 juta keluarga di Indonesia belum memiliki rumah," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024).

Di sisi lain, masih ada 43-44% rumah tangga yang menghuni rumah layak huni berdasarkan standar Kementerian PUPR. Menurut Nixon, definisi rumah layak huni yang dimaksud hanyalah memiliki atap, dinding dan lantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian 56,5% rumah tangga menghuni rumah layak huni. Jadi ada 44% atau 43% rumah-rumah di Indonesia belum masuk rumah layak huni menurut PUPR. Definisinya sebenarnya simple hanya atap, dinding dan lantai," tuturnya.

Ia menambahkan 83% backlog ini terjadi di masyarakat berpenghasilan rendah. Sementara kebutuhan rumah setiap tahun bagi rumah tangga baru mencapai 1,13 juta, sementara kapasitas pembangunan rumah di Indonesia hanya 400 ribu unit per tahun.

ADVERTISEMENT

"Sementara kapasitas pembangunan rumah di Indonesia hanya 400 ribu rumah. Dari dari sisi suplai dan setiap tahun pernikahan tuh dah nggak imbang, ini terjadi jadi masalahnya akhirnya makin membesar backlognya," imbuhnya.

Masalah lainnya adalah rasio KPR terhadap PDB di Indonesia yang termasuk rendah, masih kalah dibanding Filipina. Pasalnya, kata dia, rumah-rumah di desa masih banyak yang dibangun secara swadaya tanpa pengembang.

(ily/kil)

Hide Ads