Kawasan Blok M Mau Dipugar, Ini Alasannya

Samuel Gading - detikFinance
Sabtu, 23 Mar 2024 19:20 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

PT MRT Jakarta (Perseroda) adalah pemegang mandat dari revitalisasi Terminal Blok M sekaligus Kawasan Blok M di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Direktur MRT Jakarta Tuhiyat, pun membeberkan alasan kawasan tersebut perlu direvitalisasi.

Tuhiyat menjelaskan bahwa kawasan Blok M dulu terkenal menjadi salah satu tempat yang minim penerangan dan rentan dengan kejahatan. Sewaktu kuliah, ia mengaku pernah menjadi korban dari kejahatan tersebut.

"Dulu saya ingat waktu kuliah sering baca buku dan itu isinya macem-macem. Gelap jalurnya. Kemudian saya pernah ditodong di kawasan Melawai, pulang malam dari kampus ditodong. Nah itu kira-kira cerita sepintas," kisah Tuhiyat dalam agenda Konferensi Pers Hari MRT Jakarta di Taman Literasi Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (23/3/2024).

Namun, ia menjelaskan semua hal tersebut kini berubah lewat upaya pemerintah. Blok M kini menjadi salah satu kawasan yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat mobilitas masyarakat yang menggunakan transportasi umum seperti Trans Jakarta dan MRT, tetapi juga merupakan wilayah yang sering dikunjungi wisatawan.

Oleh sebab itu, berdasarkan perintah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ia kemudian menjelaskan bahwa pihaknya diminta untuk mengembangkan transit oriented development (TOD) atau wilayah berorientasi transit.

Kawasan Blok M, termasuk Terminal Blok M dan sejumlah bangunan lain seperti Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) dan MRT ASEAN, pun bakal dioptimalkan sebagai kawasan mass use development.

"Itu nanti plannya sesuai izin Pemprov itu membangun suatu mixed use development, ini ada perkantoran dan lain sebagainya dan hunian yang terintegrasi dengan semua karena kita connecting dengan Peruri dan Asean. Jadi ini kawasan yang luar biasa, akan menjadi kawasan moderen yang terintegrasi dengan publik," jelasnya.

Kendati demikian, Tuhiyat menjelaskan bahwa penataan Kawasan Blok M kini masih masuk tahap kajian akhir. Walhasil, ia mengaku belum bisa merincikan total anggaran yang dibutuhkan untuk menata Blok M. Namun, ia memastikan hal tersebut akan dilakukan tahun ini.

"Nah next, kajiannya sedang berlangsung, jadi masalah value mungkin sabar dulu karena kajiannya belum final. Belum, (tanggal pastinya) belum," pungkasnya.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork