Lokasi Lumpur Lapindo Bakal Disulap Jadi Kawasan Wisata, PUPR Kucurkan Rp 287 M

Lokasi Lumpur Lapindo Bakal Disulap Jadi Kawasan Wisata, PUPR Kucurkan Rp 287 M

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 27 Mar 2024 12:19 WIB
Luas lahan yang ditenggelamkan lumpur mencapai 640 hektar. Ribuan rumah dan persawahan sirna sejak lumpur menyembur 26 Mei 2006. Bagaimana keganasan lumpur yang mengusir penduduk dari 4 desa dan 3 kecamatan di Sidoarjo itu .Semburan lumpur lapindo belum j
Foto: detikcom/Budi Sugiharto
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) Diektorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air terus melakukan program penanganan infrastruktur pengendalian semburan lumpur panas Sidoarjo alias Lumpur Lapindo di Jawa Timur.

Kepala Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo T. Maksal Saputra mengatakan, program penanganan infrastruktur terus dilanjutkan sesuai dengan tugas dan fungsi untuk memastikan penanganan kepada masyarakat yang terkena dampak.

"Perhatian pemerintah tidak berkurang, tetap menjadi prioritas untuk pengendalian lumpur Sidoarjo," kata Maksal, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (27/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maksal mengatakan, Kementerian PUPR mengalokasikan Rp 287 miliar untuk kegiatan utama penanganan Lumpur Lapindo. Rinciannya antara lain untuk pengaliran lumpur ke Kali Porong kurang lebih mencapai 20 juta kubik per tahun, peningkatan tanggul penahan lumpur per tahun yang kini telah mencapai lebih dari 2 km, serta pembangunan 10 embung secara bertahap.

"Tanggul tipe urugan homogen dengan panjang 11 kilometer (km), lebar puncak tanggul mencapai 5 meter, dan luas waduknya mencapai 5.557,848 m2 (557,7 hektar). Selain itu, tanggul tersebut memiliki kapasitas tampung 44.622.788 m2," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Bakal Jadi Kawasan Geowisata

Lebih lanjut Maksal menambahkan, dalam rencana pengembangan wilayah Kementerian PUPR melalui PPLS, kawasan yang sudah dibebaskan dari endapan lumpur akan dijadikan sebagai kawasan geowisata.

"Tujuannya yaitu, menumbuhkan potensi ekonomi masyarakat setempat, pengembangan ekonomi daerah sekitar, sebagai upaya konservasi dan edukasi," terangnya.

Kawasan geowisata ini nantinya akan terbagi menjadi beberapa zona yaitu, zona anjungan pusat semburan, zona museum lumpur Sidoarjo, zona green house dan autbond, zona embrio museum, zona pemanfaatan lumpur, zona sport, zona Ruang Terbuka Hijau (RTH), zona kolam tampung dan konservasi fauna, dan zona RTH perairan.

Lihat juga Video: Penampakan Sumur Minyak Eks Belanda 'Muntahkan' Lumpur Berbau Gas

[Gambas:Video 20detik]



(shc/rrd)

Hide Ads