Lebih lanjut dia menekankan pendidikan memiliki peran krusial dalam mendukung era baru Indonesia di IKN. Dalam hal ini, IISI akan difungsikan sebagai sarana penelitian, termasuk penelitian yang akan dilakukan oleh Stanford Doerr School of Sustainability (SDSS).
Anindya menilai IISI bakal menjadi platform kolaborasi pemerintah dan swasta, serta civitas academica global dan Indonesia.
"Serta akan menjadi cikal bakal dari pendirian institusi pendidikan tinggi yang berkontribusi dalam inovasi pembangunan berkelanjutan dan pemanfaatan energi bersih," tambah Anindya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejalan dengan itu, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mendukung kerja sama antara Pertamina dan Bakrie Group. Dia menilai kolaborasi keduanya sejalan dengan semangat Ibu Kota Nusantara untuk menjadi 'a living lab', atau laboratorium hidup bagi ilmu pengetahuan terbaru bagi pembangunan berkelanjutan.
"Saya mengapresiasi kerja sama hari ini antara BUMN dan swasta untuk bersama-sama mendukung pembangunan Knowledge Hub di IKN," ungkap Bambang.
Sebagai informasi, sinergi pengembangan ini akan berfokus pada 3 aspek utama, yang turut mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan target emisi nol bersih di Indonesia. Adapun aspek pertama terkait Pengembangan Infrastruktur Shared Hub, yang akan dibangun di lokasi strategis yakni di dalam kawasan Edutown IKN dan akan menjadi bagian dari Nusantara Knowledge Hub. Lokasi ini akan menjadi pusat pertukaran pengetahuan termasuk di dalamnya merupakan ekosistem inovasi iklim.
Kedua, kolaborasi ini akan mencakup penelitian Mineral Kritis Berbasis Kecerdasan Buatan. Mineral kritis memiliki kegunaan penting dan tidak ada pengganti yang layak, namun menghadapi potensi gangguan pasokan, sehingga didefinisikan sebagai kritis bagi ekonomi dan keamanan nasional. Penelitian mengenai mineral kritis dengan memanfaatkan teknologi eksplorasi berbasis kecerdasan buatan, akan berkontribusi pada praktik pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Selanjutnya aspek ketiga terkait penelitian mengenai Peta Jalan Terintegrasi yakni pendekatan terpadu untuk memastikan keselarasan dengan prinsip menyeluruh pembangunan IKN sebagai 'kota hutan' yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan dan hidup berdampingan secara harmonis dengan alam.
Pada kesempatan tersebut, Subholding Pertamina New Renewable Energy (PNRE) dan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) juga menjalin sinergi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Komitmen kerja sama tersebut direalisasikan dengan penandatanganan Heads of Agreement (HoA) oleh Direktur Utama PNRE dan Direktur Utama VKTR.
Rencananya, PNRE dan VKTR akan mengembangkan e-Maas (electric Mobility as a Service) sebagai inovasi transisi menuju ekosistem EV skala besar. e-Maas juga akan menjadi solusi untuk penurunan emisi dan menjadi program yang mendukung program dekarbonisasi.
Simak Video "Sambut Mudik, Pertamina Pastikan Pasokan BBM di Priangan Timur Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)