PT Adhi Karya (Persero) kembali menerima realisasi pembayaran atas pekerjaan LRT Jabodebek. Pembayaran dilakukan pada bulan April ini sebesar Rp 4,1 triliun.
Pembayaran dilakukan untuk pekerjaan Stasiun dan Depo LRT Jabodebek Fase 1 oleh Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero). Pembayaran ini dilakukan setelah diselesaikannya seluruh pekerjaan LRT Jabodebek mulai dari perencanaan desain, pembangunan struktur, hingga pembangunan stasiun dan fasilitasnya.
"Hari ini kami terima pembayaran untuk LRT senilai Rp 4,1 triliun, kalau dibulatkan Rp 4,2 triliun," ungkap Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi di kantornya, bilangan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan ADHI telah menerima pembayaran atas pembangunan prasarana LRT Jabodebek senilai Rp 23,3 triliun dari nilai kontrak Rp 25,5 triliun. Artinya, masih ada sisa sekitar Rp 2,2 triliun lagi tagihan pembayaran yang belum dilakukan.
Entus juga yakin pembayaran atas proyek LRT Jabodebek ini akan meningkatkan likuiditas dan memperkuat arus kas operasi ADHI kedepannya.
"Nanti masih akan kami tagih lagi ke Kemenhub, ke KAI, dan Kementerian BUMN untuk pembayaran atas kekurangannya ini," beber Entus.
Entus melanjutkan pihaknya juga bakal meneruskan proyek LRT Jabodebek Fase II, hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017.
Setidaknya akan ada dua jalur yang bakal digarap Adhi Karya. Entus menjelaskan jalur yang pertama adalah lanjutan dari Cibubur ke Bogor, kemudian lanjutan dari Dukuh Atas ke arah barat Jakarta termasuk Palmerah. Totalnya akan ada 40 kilometer jalur lagi yang akan dibangun Adhi Karya.
"Untuk tahap 2 ini sampai Bogor dari Cibubur, kemudian Dukuh Atas akan sampai ke Palmerah. Nanti Dukuh Atas disambung ke arah barat. Tapi sampe situ saja. Kira-kira totalnya 40 kilometer dan akan banyak dibangun at grade," jelas Entus.
Namun, ketika dikonfirmasi lebih lanjut soal kapan proyek itu akan mulai digarap, Entus menilai sejauh ini pihaknya masih menunggu Kementerian Perhubungan. Di sisi lain, operasional LRT Jabodebek yang sudah ada pun perlu dioptimalkan terlebih dahulu.
"Belum ada timeline-nya, nunggu ini (LRT Jabodebek Fase I) beres rapih semua. Subsidi selesai. Operasi oke. Mungkin baru kita jalan lagi," kata Entus.
(hal/rrd)