Pacitan-Cikarang 20 Jam Saat Arus Balik Lebaran, Pemudik Ungkap Unek-uneknya

Pacitan-Cikarang 20 Jam Saat Arus Balik Lebaran, Pemudik Ungkap Unek-uneknya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 18 Apr 2024 13:59 WIB
Kendaraan pemudik (lajur kiri) terjebak kemacetan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 150, Mekarjaya, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024). Pada H-5 Lebaran 2024 arus lalu lintas di Tol Trans Jawa itu mulai terjadi kepadatan volume kendaaraan yang melintas. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta -

Mudik Lebaran 2024 menjadi salah satu momentum berkesan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan untuk pulang ke kampung halamannya, tak terkecuali dengan pengalaman buruk. Hal ini dialami oleh Fian, pemudik dari Pacitan yang berniat kembali ke Cikarang usai mudik Lebaran.

Terpaksa melakukan perjalanan saat puncak arus balik di Minggu (14/4/2024), ia akhirnya mengalami perjalanan terlama yang pernah dialaminya. Fian tiba di Bekasi keesokan harinya setelah menempuh perjalanan 20,5 jam menggunakan mobil pribadi.

"Hari Minggu itu aku berangkat jam 01.30 siang dari Pacitan Jawa Timur dan baru sampe Cikarang itu jam 10.00 pagi hari Senin (15/4/2024). Jadi total perjalanan ku 20 jam 30 menit," kata Fian, kepada detikcom, Kamis (18/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fian sendiri tidak menyangka bahwa perjalanannya akan memakan waktu sangat lama. Padahal, saat berangkat mudik di H-3 Lebaran, ia hanya menghabiskan waktu sekitar 12 jam perjalanan, yang mana kondisi jalan dalam keadaan lancar.

Ia memulai perjalanan balik mudiknya menggunakan Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ) dengan masuk melalui Gerbang Tol (GT) Colomadu. Kemacetan pun sudah mulai terlihat di jalan nasional saat ia mau memasuki GT tersebut. Kepadatan juga terasa di Ruas Tol Semarang-Batang, GT Kalikangkung, hingga di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) itu sendiri.

ADVERTISEMENT

"Lumayan keganggu banget (dengan kondisi macet), kena posisinya bener-bener kejebak macet dalam waktu lama. Terus mau istirahat proper di rest area pun nggak bisa kan karena sepenuh itu dan diwaktuin cuma 30 menit. Dilematik," tutur dia.

Karena kondisi ini, ia menilai penerapan diskon tarif tol tidak berdampak signifikan dalam membantu mengurai kepadatan volume lalu lintas di momentum puncak arus balik ini. Menurutnya, hal ini bisa jadi karena jadwal diskon yang diberlakukan cukup jauh dari hari libur cuti bersama.

"Kayak penerapan diskon tarif tol nggak terlalu signifikan narik sebaran volume kendaraan deh, karena jadwalnya mungkin agak terlalu jauh sama libur cuti kali ya. Jadi kalau dibandingkan sama Lebaran tahun kemarin tuh kayaknya lumayan kerasa deh ini macet-macetnya,' terangnya.

Fian sendiri juga merasa bahwa kesiapan gelaran mudik kali ini jauh lebih menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Menurutnya, hal ini juga bisa saja terjadi karena volume pemudik yang jauh meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Meski demikian, ia melihat petugas tol siaga penuh berjaga di lapangan dalam membantu memperlancar arus lalu lintas. Bahkan, di setiap GT ada petugas untuk membantu pemudik tap kartu.

Berkaca dari pengalaman mudik kali ini, Fian berharap agar unsur manajemen traffic bisa mendapat perhatian lebih dari pemerintah untuk dievaluasi sehingga mudik berikutnya bisa lebih lancar. Di sisi lain, ia merasa sangat terbantu dengan perkembangan jalan tol yang luar biasa pesat di Tanah Air.

"Perkembangan jalan tolnya sudah luar biasa pesat. Takjub ke Jawa Timur nggak banyak lewat jalan nasional, sekarang sudah sangat memudahkan," pungkasnya.

Simak juga Video 'Cerita Pemudik Asal Lampung Hendak ke Pacitan, Terjebak Macet 3 Jam di Tol Dalkot':

[Gambas:Video 20detik]



(shc/das)

Hide Ads