Pemerintah kembali menyusun rencana penggunaan kembali Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Kompleks Rumah Susun itu awalnya digunakan untuk tempat tinggal atlet pada saat Asian Games 2018, kemudian sempat juga menjadi tempat karantina dan rumah sakit darurat COVID-19 sejak tahun 2020.
Setelah pandemi usai, kini Wisma Atlet Kemayoran ditinggalkan begitu saja tanpa penggunaan yang jelas. Sebagai aset negara, pemerintah kini ingin mempergunakan kembali Wisma Atlet.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno siang ini melakukan rapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk membahas hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membahas tentang penggunaan bekas Wisma Atlet, jadi itu kan dulu dibangun untuk Wisma Atlet kemudian sangat berguna ketika kita kena COVID-19. Jadi kita perlu untuk membuat kebijakan penggunaannya secara permanen ke depan," beber Pratikno dalam keterangan pers di Kantor Kemensetneg, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2024).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pemerintah ingin agar Wisma Atlet memberikan nilai tambah bukan hanya aset negara yang terbengkalai namun hanya menjadi biaya tambahan untuk pemeliharaannya saja. Wisma Atlet akan dirancang untuk bisa memberikan dampak ekonomi bagi wilayah sekitarnya, sekaligus bisa digunakan untuk ruang publik.
"Kita perlu melakukan ke depannya itu aset itu jangan hanya jadi tambahan biaya saja untuk pemeliharaan, tapi juga perlu ada pemanfaatan agar bisa berikan dampak positif untuk kegiatan ekonomi di sekitar atau di Jakarta, tapi juga pada saat yang sama ada fungsi publiknya," beber Sri Mulyani.
Sri Mulyani bilang bakal ada Badan Layanan Umum (BLU) di bawah koordinasi Kementerian Sekretariat Negara yang akan mengelola Wisma Atlet. Pengelolaannya akan mirip-mirip dengan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) yang mengelola Wilayah GBK.
"Maka kita mau dipelihara dengan secara commercially viable dan itu akan dilakukan oleh Badan Layanan Umum yang berada di bawah Kementerian Setneg, sama seperti GBK kan itu under management BLU juga," jelas Sri Mulyani.
Jadi Hunian ASN-Kawasan Komersil
Sebelum dijadikan rumah sakit darurat COVID-19, Wisma Atlet sedianya akan dijadikan sebagai hunian ASN. Kini rencana tersebut kemungkinan akan dihidupkan kembali.
BLU yang berada di bawah Kementerian Sekretaris Negara, kata Sri Mulyani sedang mengkaji segala opsi yang ada untuk pemanfaatan Wisma Atlet. Hunian ASN adalah salah satunya. Khususnya untuk hunian ASN yang tidak ikut dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
"Dari BLU sudah berikan assessment. Ini akan jadi perumahan ASN, karena banyak sekali ASN di sekitar Wisma Atlet ini, tapi tanpa menimbulkan signaling yang salah karena di sisi lain akan ada perpindahan ke IKN. Nanti akan kita lihat karena kan masih ada aktivitas di Jakarta dan untuk beberapa kementerian akan stay di sini," papar Sri Mulyani.
Opsi Wisma Atlet jadi hunian komersial juga akan dikaji oleh BLU. Kemungkinan bentuknya akan menjadi rumah susun sewa, karena Sri Mulyani menekankan Wisma Atlet adalah aset negara dan tidak bisa dijual dan menjadi hak milik orang lain.
"Kalau dijual, nggak ya, mungkin nanti pemanfaatan aset negara saja," kata Sri Mulyani ketika ditanya kemungkinan unit di Wisma Atlet dijual ke masyarakat.
Sri Mulyani melanjutkan BLU juga membuka opsi untuk menjadikan WIsma Atlet sebagai kawasan komersial. Mengingat sampai saat ini ada minat dari dunia usaha untuk melakukan aktivitas komersial di sana. Beberapa event internasional juga diusahakan bisa menggunakan aset satu ini.
Selanjutnya, pemerintah saat ini akan merancang sebuah Instruksi Presiden baru untuk memberikan landasan pada rencana pemanfaatan Wisma Atlet yang baru.
"Ini akan di-design sebuah Inpres baru untuk manfaatkan aset tersebut. Saat ini sedang dirumuskan oleh teman-teman dalam Inpres baru, sehingga menyeimbangkan manfaat aset itu dengan berbagai dimensi utamanya segi biayanya. Itu kan ada 10 tower di sana," pungkas Sri Mulyani.
(hal/das)