Malaysia-Singapura Bangun KEK Baru, Luhut Ngaku Tak Gentar!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 07 Agu 2024 12:47 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: KEMENKO MARVES
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung langkah Malaysia dan Singapura yang mengembangkan special economic zone (SEZs) atau kawasan ekonomi khusus (KEK) di Johor, Malaysia Selatan. Dengan persaingan yang ketat, Luhut menyebut kredibilitas punya peran yang sentral.

Menurutnya, Indonesia tak akan bisa bersaing mendatangkan investor jika hanya mengandalkan investasi. Apalagi KEK di Johor didukung oleh sumber daya energi kompetitif beserta sumber daya manusia berkualitas.

"Kredibilitas menjadi penting karena itu dasar kepercayaan investor. kita tidak dapat bersaing lagi dengan negara-negara tetangga hanya sekedar insentif. Tidak hanya insentif, tapi kredibilitas dan kepercayaan menjadi faktor kunci yang harus kita pertahankan," katanya dalam Peresmian Pabrik Anoda Baterai Litium di Kendal, Jawa Tengah, disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (7/8/2024).

"Kita akan memiliki pesaing dalam pengembangan KEK dari Johor dan Singapura yang awal tahun ini akan ditandatangani corridor special economic zone, di mana Johor akan menyediakan lahan dan sumber energi yang kompetitif, Singapura mendukung dengan kualitas SDM tinggi," lanjut dia.

Meski begitu, Luhut menegaskan Indonesia siap berkompetisi sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menyebut, Indonesia telah membangun kredibilitas dan kepercayaan baik dalam beberapa tahun ke belakang.

"Saya senang bapak presiden mengatakan kita kompetitif, kita harus kompetisi. Kami tidak takut bersaing dengan mereka karena kita juga punya modal kekuatan yang baik, serta kredibilitas, kepercayaan yang selama ini sudah kita bangun," sebutnya.

Luhut juga menekankan Indonesia tidak bisa dianggap enteng dan dapat diatur-atur. Oleh karena itu ia meminta semua pihak mengawal kebijakan dan kredibilitas yang sudah dibangun dengan baik.

"Lebih dari itu tidak ada orang anggap enteng lagi Indonesia, bahwa Indonesia bisa diatur-atur oleh siapa pun. Indonesia negara besar, negara yang punya karakter, negara yang bisa mengatakan ya, dan negara yang bisa mengatakan itu. Oleh karena itu kita semua pembantu presiden harus betul-betul mengantar, mengawal semua peraturan dengan baik, kita harus jaga kredibilitas presiden yang dibangun 10 tahun," pungkasnya.




(ily/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork