Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Hari Ganie mengaku diminta memberi masukan kepada tim pemerintahan mendatang Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terkait program 3 juta rumah. Pihaknya telah bertemu beberapa kali dengan Tim Satgas Perumahan yang dipimpin Hasyim Djojohadikusumo.
"Kami kebetulan diminta memberikan masukan kepada tim pemerintahan mendatang Prabowo-Gibran, memang mereka kan salah satu prioritas programnya adalah program 3 juta rumah, ini kami sangat-sangat optimis, sangat-sangat bergairah untuk menghadapi program ini," kata Hari Ganie dalam sebuah diskusi di Hotel Mulia Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Setelah beberapa kali bertemu dan diskusi, Hari Ganie mengatakan yang dimaksud program 3 juta rumah Prabowo-Gibran bukan semuanya dibangun baru. Pasalnya kapasitas pengembang hanya bisa membangun sekitar 300-400 ribu unit rumah/tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Ganie menyebut program 3 juta rumah Prabowo-Gibran akan menyasar 1 juta rumah di pedesaan, 1 juta rumah di pesisir dan 1 juta rumah di perkotaan. Itu pun yang di pedesaan dan pesisir 70% konsepnya hanya bedah rumah, mengingat tingginya rumah tidak layak huni.
"Setelah kita bertemu, berdiskusi beberapa kali dengan tim Satgas Perumahan yang dipimpin oleh Pak Hasyim langsung, yang dimaksud 3 juta rumah ini adalah sebenarnya 2 juta rumah di pedesaan dan pesisir, serta 1 juta rumah yang di perkotaan," bebernya.
Untuk di perkotaan, Hari Ganie menyebut tingginya kebutuhan perumahan yang belum terpenuhi (housing backlog). Ia menyarankan agar pembangunan 1 juta rumah di perkotaan itu difokuskan di 10 kota metropolitan seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Palembang, Denpasar, Makassar, Banjarmasin, dan Manado.
"Fokus kita tetap untuk pembangunan di perkotaan yang 1 juta rumah. Kami memberikan masukan kepada Tim Transisi Prabowo-Gibran bahwa fokuslah hanya kepada 10 kota metropolitan saja karena kalau pembangunan pedesaan tadi jiwanya adalah pengentasan kemiskinan. Tapi kalau yang 1 juta di perkotaan spiritnya adalah untuk meningkatkan produktivitas, untuk memberikan kontribusi terhadap PDB," jelasnya.
Hari Ganie membeberkan 1 juta rumah yang dibangun di perkotaan akan berbentuk rumah tapak sebanyak 500 ribu unit dan hunian vertikal (rusun) sebanyak 500 ribu unit. Rusunnya pun dibagi dua, ada rusun yang bisa dibeli dan dimiliki, atau rusun yang bisa disewa.
"Tentunya untuk yang rusun ini atau apartemen katakanlah, itu sebetulnya hanya layak untuk di kota-kota paling 3 kota metropolitan yaitu Jakarta, Surabaya dan Bandung. Itu dari pasar yang kita lihat, yang lainnya belum siap secara culture, secara daya beli untuk apartemen atau rusun itu," ujar dia.