Rencana Ridwan Kamil Mau Sontek New York buat Bangun Jakarta

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 01 Okt 2024 17:39 WIB
Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil - Foto: detikcom/Retno Ayuningrum
Jakarta -

Calon gubernur (Cagub) Jakarta Ridwan Kamil (RK) berencana membangun apartemen di atas tempat umum, seperti di atas stasiun hingga di atas pasar. RK menilai hal itu dapat mengatasi masalah kemacetan di Jakarta.

RK mengatakan apabila terpilih menjadi gubernur, akan mengubah peraturan dari pemerintah pusat untuk menjalankan programnya tersebut. Menurutnya, program tersebut telah diterapkan di negara-negara lain, seperti New York.

"Ya nanti pas terpilih. Saya minta ada inovasi peraturan dari pemerintah pusat kalau itu diizinkan. Seperti di New York dan di negara-negara lain saya kira itu bisa diwujudkan dengan cepat karena lahan di Jakarta kan untuk di pusat kota ya. Pilihannya di atas pasar di atas stasiun, di bekas yang ditinggal di IKN atau di atas ruang jalan atau ruang air," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2024).

Dia menilai programnya tersebut dapat diwujudkan sebab harga lahan di Jakarta sangat mahal, terutama di pusat kota. Dia pun sudah menargetkan beberapa tempat, seperti di atas stasiun, di atas pasar, hingga gedung-gedung yang tak berpenghuni usai ditinggal ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Terkait pemanfaatan gedung yang ditinggal ke IKN diubah menjadi hunian, RK sedang berdiskusi dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Dia bilang belum ada keputusannya.

"(Gedung yang ditinggal ke IKN bakal diubah juga jadi apartemen?) Ya, itu salah satu diskusi dengan Pak Prabowo bertanya gedung-gedung yang setelah IKN kira-kira apa. Masih diskusi, belum (diputuskan)," imbuhnya.

Selain itu, dengan bertambahnya hunian di Jakarta, RK menyebut dapat memungkinkan warga Jakarta bekerja dari rumah atau work for home (WFH). Terkait skemanya, dia menilai perlu dikaji dulu.

"Ya nanti diatur salah satunya untuk mengurangi macet polusi ada menggilirkan work from home. Bisa 4-1, 4 hari di kantor, 1 hari di rumah. Mungkin untuk ke 3-2 dikaji dulu, kalau 4-1nya sukses tidak mengurangi aktivitas ekonomi bisa 3-2, 3 (hari) di kantor, 2 (hari) di rumah," terangnya.

Simak: Video: RK Mau Buat Car Free Night Jakarta, Ajak Pemuda Kampung Jadi Panitia






(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork