Nasib proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis (Getaci) hingga kini masih belum jelas. Adapun proyek yang digadang-gadang akan menjadi tol terpanjang di Indonesia ini telah dua kali gagal lelang.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Rachman Arief mengakui bahwa banyak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang belum berani untuk mengambil proyek besar ini. Pihaknya masih akan melihat hasil dari proses lelang ketiga ini.
"Ya memang seperti itu yang Getaci (belum ada peminat). Jadi kita sudah buka lelang. Kita menunggu penawaran-penawaran dari BUJT yang berminat untuk melanjutkan Getaci itu," kata Rachman, ditemui di Sheraton Grand Hotel, Gandaria City, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Rachman menyebut kalau belum ada rencana penyesuaian untuk proyek tersebut. Diketahui, sebelumnya panjang jalan Tol Getaci yang dilelang sempat disesuaikan usai kegagalan lelang pertama, dari yang semula 206,65 kilometer (km), menjadi hanya 108 km.
"Belum (ada rencana penyesuaian). Masih kita tawarkan seperti itu. Nanti kalau tidak ada peminatnya kita evaluasi lagi," ujarnya.
Adapun investasi yang ditawarkan untuk membangun jalan 108 km dari Gedebage hingga Ciamis ini mencapai Rp 37,64 triliun. Rachman mengatakan, proses lelang akan berlangsung selama 45 hari. Dengan demikian, dapat dipastikan lelang tidak dapat diselesaikan di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pemerintahan Presiden Jokowi akan berakhir pada 20 Oktober ini. Artinya, proyek yang masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN) ini akan menjadi warisan pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Meski begitu, ia berharap pemenang lelang dapat segera ditentukan.
"Rampung nggak bisa dong kalau rampung pemerintahan berakhir. Kan 20 Oktober kan, terlalu mepet sekali," kata dia.
Sebagai tambahan informasi, Tol Getaci didesain memiliki panjang 206,65 kilometer (km), menghubungkan dua provinsi yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tol Getaci terdiri dari 4 seksi yakni Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 km), Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km), Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km), dan Patimuan-Cilacap (34,35 km).
Mempertimbangkan biaya yang bakal diperlukan, pemerintah memutuskan untuk memangkas prioritas penyelesaian proyek Tol Getaci hanya sampai Ciamis sepanjang 108,3 km. Angka investasi yang dibutuhkan berkurang dari semula Rp 56,2 triliun menjadi Rp 37,64 triliun.
Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan LMAN, Rustanto mengatakan Tol Getaci akan dilelang ulang. Sampai saat ini belum ada investor yang minat masuk untuk menggarap Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
"Getaci memang informasi masih valid, bahwa memang dilelang ulang dan sampai sekarang belum ada BUJT-nya yang berani atau mengambil itu," kata Rustanto dalam media briefing di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2024).
Rustanto menyebut saat ini pihaknya terus koordinasi dengan Kementerian PUPR dalam hal ini Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
"Hasil koordinasi kami dengan PUPR itu nanti kami akan terus update. Jadi kalau dilihat dari ininya, kita harus menunggu BPJT apakah memang terus atau nggak. Jadi LMAN dalam hal ini lebih pada koordinasi lebih dahulu BPJT terkait dengan petunjuk teknisnya untuk BPJT nantinya," tuturnya.
Kementerian PUPR menargetkan Tol Getaci sudah bisa mendapatkan investor pada 2025. Proyek tersebut terus didorong agar bisa dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
(shc/kil)