Bagi-bagi Gedung-Jalan Rp 374 T, Basuki Diibaratkan Sinterklas Oleh Sri Mulyani

Bagi-bagi Gedung-Jalan Rp 374 T, Basuki Diibaratkan Sinterklas Oleh Sri Mulyani

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 10 Okt 2024 10:39 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Serah Terima BMN Kementerian PUPR di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Anisa Indraini/detikcom
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengibaratkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono seperti sinterklas karena suka bagi-bagi 'hadiah'. Dalam hal ini hadiah yang dimaksud berupa Barang Milik Negara (BMN) yang dihibahkan Kementerian PUPR kepada berbagai pihak mencapai Rp 374,66 triliun dalam 10 tahun terakhir.

"Jadi kalau kira-kira 10 tahun terakhir Menteri PUPR inai seperti sinterklas bagi-bagi barang milik negara itu berapa banyak nilainya. Pak Bas selama 10 tahun terakhir ini membagi Rp 374,66 triliun barang milik negara," kata Sri Mulyani dalam acara Serah Terima BMN Kementerian PUPR di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024).

Sri Mulyani menyebut BMN dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Barang itu kemudian diserahfungsikan kepada berbagai pihak seperti kementerian dan lembaga (K/L), lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini cara kita untuk menjelaskan ke publik bahwa uang yang kita kumpulkan dalam APBN melalui pajak, bea cukai maupun PNBP itu digunakan dan manfaatnya disampaikan kepada masyarakat," tuturnya.

Khusus hari ini, Kementerian PUPR melakukan serah terima BMN mencapai Rp 19,26 triliun. Jumlah itu terdiri dari Rp 5,8 triliun diserahkan kepada K/L dan sisanya Rp 13,36 triliun diserahkan kepada pemerintah daerah, yayasan, perguruan tinggi, desa, dan lain-lain.

ADVERTISEMENT

BMN yang diserahkan terdiri dari BMN di bidang sumber daya air (SDA) berupa bangunan radar cuaca dan sistem perangkatnya, serta bangunan gedung kantor dengan total nilai Rp 113,99 miliar. Kemudian infrastruktur bidang Bina Marga berupa downgrade jalan nasional, kolektor, arteri hasil pelaksanaan instruksi presiden tentang jalan daerah dan jembatan gantung dengan nilai sebesar Rp 2,79 triliun.

Untuk Cipta Karya, berupa jaringan air minum pembangunan TPA, rehabilitasi bangunan sekolah dan pasar, kawasan strategis pariwisata nasional, pos lintas batas negara dan peningkatan kualitas pemukiman kumuh dengan nilai Rp 9,53 triliun. Totalnya mencapai 49% dari total yang diserahkan.

Ada juga untuk bidang perumahan berupa rumah susun, rumah khusus, prasarana dan sarana utilitas (PSU) jalan dengan total nilai Rp 6,82 triliun atau setara dengan 35,4%. Dengan demikian dari seluruh BMN yang diserahkan, lebih dari 84% mencakup Cipta Karya dan Perumahan.




(aid/ara)

Hide Ads