Presiden Prabowo mempunyai program pembangunan tiga juta rumah. Ternyata, program tersebut mengundang ketertarikan investasi asing.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengatakan ada ketiga negara yang tertarik mendanai program tersebut. Ketiga negara itu, yakni Uni Emirat Arab, Qatar, dan China.
"Saya sudah ketemu pemerintah UAE. Kemarin saya ketemu Menteri Toleransi, keluarga penguasa. Dia tertarik untuk membiayai program perumahan. Saya sudah ketemu penguasa dari Qatar, mereka juga (tertarik) dan dari China (tertarik juga)," kata Hashim dalam diskusi di Menara Kadin, dikutip Kamis (24/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia optimistis investasi asing yang masuk itu dapat mengerek pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Prabowo.
"So ini dana, ini kan inflow of investment Pak. Untuk perumahan. This will stimulate the economy. Sebenarnya Prabowo bilang 8% itu minimum Pak. It's minimal target. Kita mau 10% sebetulnya," terangnya.
Berdasarkan perhitungannya, program tiga juta rumah mampu mengerek pertumbuhan ekonomi hingga 1,5%. Apalagi dia menilai prospek perumahan di Indonesia sangat potensial. Dia pun memberi contoh negara China mengalami peningkatan pesat selama 35 tahun. Di mana, sektor perumahan di China menyumbang sekitar 25% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"So ini dari perumahan kami sudah hitung bisa tambah 1,1%, 1,2%, 1,5%. Perumahan merupakan 14% dari GDP kita. Kita 14%. So ini bisa suatu growth driver itu perumahan. Kita tarik investasi dari beberapa negara," imbuh dia.
Simak: Prabowo Janji Mau Bangun 3 Juta Rumah untuk Rakyat di Desa, Kota, dan Pesisir