Daftar Bandara Ditutup Imbas Erupsi Gunung Lewotobi

Daftar Bandara Ditutup Imbas Erupsi Gunung Lewotobi

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 15 Nov 2024 07:30 WIB
Calon penumpang pesawat melihat informasi jadwal keberangkatan pesawat di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (13/11/2024). Pengelola bandara tersebut mencatat pada Rabu (13/11) hingga pukul 13.00 Wita terdapat 90 penerbangan domestik serta internasional yang seharusnya berangkat dan tiba di Bandara Bali dibatalkan akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU
Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Jakarta -

Sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih beroperasi secara terbatas. Hal ini disebabkan oleh paparan abu vulkanik yang membatasi ruang gerak pesawat di udara.

Per Kamis (14/11), bandara yang belum beroperasi adalah Bandara H. Hasan Aroeboesman, Ende, Bandara Soa, Bajawa, Bandara Frans Sales Lega, Ruteng , serta Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Maumere.

Sementara itu, Bandara Komodo, Labuan Bajo, Bandara Lewoleba, Bandara Waingapu, Bandara Salahudin, Bima, serta Bandara Lede Kalumbang, Tambolaka telah beroperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski sejumlah bandara sudah kembali beroperasi, beberapa maskapai membatalkan layanan penerbangan dengan alasan keselamatan. Termasuk Bandara Lombok, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, serta Bandara Komodo.

"Pada 14 November 2024 terdapat pembatalan 3 (tiga) penerbangan internasional di Bandara Lombok. Kemudian terdapat pembatalan 11 penerbangan domestik dan 41 penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai, Bali. Sedangkan di Bandara Komodo, Labuan Bajo terdapat pembatalan 12 penerbangan domestik dan 2 (dua) penerbangan internasional," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Budi Rahardjo dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024).

ADVERTISEMENT

Sejalan dengan terbatasnya pengoperasian bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi, Kemenhub beserta pemangku kepentingan terkait telah berupaya meningkatkan jumlah kapal dan frekuensi pelayaran.

Terhitung Kamis (14/11) pukul 08.00 WITA, terdapat 119 kapal (termasuk kapal ferry ASDP) yang telah mengangkut 4.387 penumpang. Secara gabungan, persentase keterisian kapal penumpang PT. Pelni, PT. Berlian Lautan Sejahtera, serta PT. Dharma Lautan Utama berjumlah 50%.

"Dari persentase tersebut, dapat diasumsikan bahwa evakuasi penumpang dengan menggunakan alternatif laut masih dapat tercukupi dan terlayani dengan baik," ujar Budi.

Sementara itu, angkutan penyeberangan juga masih terus beroperasi untuk melayani angkutan orang dan barang, khususnya bantuan untuk korban erupsi. Hari ini telah berangkat Kapal KMP Ranaka dari Kupang ke Larantuka yang mengangkut 13 truk bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan 2 truk bantuan dari Kementerian Sosial.

"Kemenhub akan terus berkoordinasi dengan kementerian, pemerintah daerah, aparat, perusahaan pelayaran, asosiasi, serta lembaga terkait guna koordinasi kelancarannya," tutup Budi.

(ily/rrd)

Hide Ads