Rute Tol Solo-Yogya Bakal Diubah, Ini Alasannya

Rute Tol Solo-Yogya Bakal Diubah, Ini Alasannya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 13 Des 2024 16:53 WIB
Gerbang tol Prambanan di Tol Jogja-Solo, Klaten, mulai dibangun untuk menyambut arus mudik. Foto diunggah Rabu (4/12/2024).
Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana mengubah rute Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo. Hal ini menyusul keberatan dari pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkait dengan lahan.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, pihak pemerintahan setempat menaruh perhatian pada lahan-lahan yang dianggap sakral di sekitar kawasan tempat jalan tol tersebut melintas.

"Tinggal reroute aja, karena ada beberapa ground yang beliau anggap itu sakral. Ya wajar lah, kearifan lokal kita nggak bisa lawat," kata Dody, kepada awak media di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas kondisi tersebut, Dody bilang saat ini pihaknya tengah berdiskusi dengan operator jalan yakni PT Jasamarga Jogja Solo menyangkut kemungkinan perubahan rute. Sebab, perubahan rute ini akan menimbulkan pembengkakan biaya.

"Kita lagi diskusikan sama Jasa Marga, karena kan begitu di reroute kan cost-nya membengkak. Kita mesti ngobrol tuh," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selaras dengan kemungkinan tersebut, apabila disepakati perubahan, Dody mengatakan bahwa akan ada adendum atau ketentuan tambahan di dalam kontrak Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang telah disepakati sebelumnya.

Sebagai informasi, pada 2022 silam penggunaan lahan untuk jalan Tol Solo-Jogja dan Tol Bawean-Jogja sempat terkendala. Hal ini lantaran lahan jalan tol tersebut disebut-sebut menjadi bagian hak kepemilikan dari Sultan Ground (SG).

Dikutip dari detikJateng, pada kala itu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyatakan tak akan melepaskan hak kepemilikan terhadap Sultan Ground (SG) yang akan digunakan untuk jalan tol di DIY.

Sultan mengungkapkan sikap Keraton terhadap pembangunan jalan tol sama seperti yang telah dilakukan selama ini. Keraton mempersilakan negara menggunakan tanah SG tanpa batas waktu, seperti selama ini dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bangunannya berdiri di atas SG.

"Seperti Gadjah Mada (UGM) dan yang lain. Selama (tanah SG) masih dipakai ya silakan saja," kata Sultan, saat diwawancarai wartawan di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Senin (18/4/2022).

Dalam catatan detikcom, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo memiliki panjang 96,57 km. Tol ini terdiri dari 3 seksi, yakni Seksi 1 Solo-Klaten-Purwomartani (42,3 km), Seksi 2 Purwomartani-Monjali-Sleman (16 km), dan Seksi 3 Gamping-Kulonprogo (38,57 km).

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads