Eks Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan makan malam bersama Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi. Acara tersebut merupakan undangan langsung dari Masaki ke Budi Karya.
Undangan makan malam ini menindaklanjuti pemberian penghargaan dari Kaisar Jepang Naruhito kepada Budi Karya pada November 2024. Kala itu, Budi Karya mendapatkan penghargaan the Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star.
"Penghargaan yang didapat Pak BKS menunjukkan dedikasi dan kontribusi yang signifikan yang lebih mempererat hubungan kedua bangsa," ujar Dubes Masaki dalam keterangan resmi, Jumat (20/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadir dalam jamuan makan malam ini antara lain Chairul Tanjung (Menteri Koordinator Perekonomian 2014), Rachmad Gobel (Menteri Perdagangan 2014-2015), Saleh Husen (Menteri Perindustrian 2014-2016), dan sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan.
Menurut Masaki, di bawah kepemimpinan Budi Karya, beberapa proyek kunci yang mempresentasikan hubungan Indonesia-Jepang dapat diselesaikan dengan baik. Dubes Masaki lantas menyebut salah satu contoh sukses adalah pembangunan MRT (mass rapid transit) jalur utara-selatan (Bundaran HI-Lebak Bulus).
"Pak BKS meyakinkan kami bahwa pekerja lokal mampu untuk mengatur dan memelihara infrastruktur penting tersebut," ujarnya.
Keberhasilan MRT di Jakarta tersebut diyakini telah turut mendorong keberanian Jepang untuk membuat proyek MRT sejenis di Vietnam.
Di bidang maritim, Masaki mengapresiasi Budi Karya yang seperti tanpa lelah mengembangkan Pelabuhan Patimban di Subang."Dengan menggunakan keahlian dan teknologi Jepang, pelabuhan ini telah melampayi ekspektasi, dan menjadi hub kunci untuk mengekspor kendaraan bermotor yang diproduksi di Indonesia," ucap Masaki.
Masaki pun menyebut komitmen dan inovasi yang dilakukan Budi Karya dalam pembangunan Proving Ground, yang kini tengah berjalan.
"Fasilitas ini, yang dibangun dengan skema public-private partnership (kerja sama pemerintah dan badan usaha-KPBU), meningkatkan standar pengujian kendaraan bermotor yang dibuat di Indonesia. Langkah ini juga memperkuat fondasi untuk ekspor serta mendukung perkembangan industri otomotif," tuturnya.
Di luar tiga proyek penting tersebut, Masaki menyebut Budi Karya adalah pendukung kuat kerja sama Indonesia-Jepang. Salah satu buktinya adalah upaya keras BKS dalam menyukseskan Transit Oriented Development (TOD) Forum di Tokyo tahun ini, yang berhasil menghadirkan 50 pemimpin perusahaan Jepang, untuk mengeksplorasi peluang baru dalam kerja sama dua negara.
Ketika giliran memberikan sambutan, Budi Karya berterima kasih kepada Masaki yang berkenan membuat jamuan makan malam. Dia juga menyebut bahwa acara tersebut adalah bagian dari upaya mempererat hubungan Indonesia dan Jepang, telah berlangsung lebih dari 60 tahun, dan berjalan dengan sangat baik dan akrab.
"Kami mengapresiasi upaya-upaya Pemerintah Jepang membantu Indonesia dalam membangun infrastruktur, termasuk di bidang transportasi," kata Budi Karya.
Dia lalu menceritakan kembali pengalamannya tatkala menerima penghargaan dan ucapan langsung dari Kaisar Naruhito.
"Saya tidak tahu mengapa hanya saja yang disalami dan sambi diajak mengobrol. Mungkin ada tiga menit. Ini suatu yang luar biasa bagi saya," ucapnya.
Selain itu, Budi Karya juga menyebut bahwa penghargaan yang diterimanya, bukanlah pencapaian pribadi, melainkan pencapaian dari seluruh masyarakat dan pemerintah Indonesia, khususnya di Kementerian Perhubungan.
(acd/acd)