WIKA-Brantas Bakal Garap Proyek Gereja Basilika IKN Rp 705 M

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 20 Des 2024 22:30 WIB
Foto: Bran
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum melaporkan lelang proyek pembangunan Gereja Katolik Basilika di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah rampung. Proyek Basilika pertama di Indonesia itu akan digarap Kerja Sama Operasi (KSO) berisi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Brantas Abipraya (Persero).

Hal ini disampaikan oleh Plt Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Endra S. Atmawidjaja. Berdasarkan kontrak yang ditandatangani hari ini, nilai proyek tersebut disepakati Rp 705 miliar.

"Sudah ada pemenangnya itu kita mulai Basilika. Baru tadi itu, (tanda tangan kontrak) berarti kontraktornya kan dia bisa mulai. WIKA dan Brantas Abipraya, KSO. Satu paket," kata Endra, ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024).

Sedangkan untuk Manajemen Konstruksi (MK) akan digarap oleh perusahaan pelat merah PT Yodya Karya (Persero). Endra mengatakan, proyek ini akan dikerjakan selama 377 hari atau sekitar 1 tahun untuk paket pekerjaan kawasan Basilika, gereja inti, dan Plaza Kerukunan.

"Ditanda tangan itu sebesar Rp 705 miliar. Itu untuk kawasan gedung dan kawasan Basilika, gedung dan kawasan gereja, serta gedung dan kawasan Plaza Kerukunan," ujarnya.

Endra menjelaskan, proyek ini masih masuk ke dalam lingkupnya karena dilelangkan oleh DItjen Cipta Karya Kementerian PU. Sedangkan untuk proyek-proyek baru berikutnya, akan masuk ke dalam lingkup Otorita IKN.

"Yudikatif, Legislatif itu di OIKN. Tapi yang sudah kita lelang, misalkan Kantor Kementerian Pertahanan, kemudian ORI, BIN, nah itu tetap di PU. Tapi yang baru-baru, Yudikatif, Legislatif dan lain-lain itu di OIKN," terang Endra.

Sebagai informasi, dikutip dari laman LPSE Kementerian PU, Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Basilika serta Gereja Inti masuk ke dalam kategori konstruksi terintegrasi dengan sumber pendanaannya dari APBN 2024.

Lebih lanjut berdasarkan keterangan uraian singkat proyek, tertulis bahwa telah ditetapkan koordinat dari Kompleks Peribadatan. Untuk Basilika terletak pada koordinat 116˚ 43'9,389"E; 0˚ 58'52,112"S. Sedangkan Gereja induk pada 116˚ 43'12,535"E; 0˚ 58'52,694"S.

Sebelumnya, Kementerian Agama menyampaikan bahwa Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius merupakan yang pertama di Indonesia. Pembangunannya merupakan buah kolaborasi antara Kementerian PU, Kementerian Agama, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Semua desain telah diputuskan, berikut dengan proses tender. Basilika ini mulai dibangun paling lambat Oktober 2024 dan ditargetkan pada Maret 2025, bangunan seluas sekitar 11.998 meter persegi bisa dirampungkan," Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Suparman, Selasa (30/7/2024) dikutip dari Antara.

Pemilihan Santo Fransiskus Xaverius, kata Suparman, sebagai santo pelindung basilika memiliki makna penting. Sebagai misionaris yang membawa agama Kristen ke Asia, termasuk Indonesia, Santo Fransiskus Xaverius dipandang sebagai sosok pemersatu.

Sementara itu, Uskup Agung Samarinda Monsegneur (Mgr) Yustinus Harjosusanto menjelaskan bahwa basilika adalah jenis gereja khusus yang memerlukan persetujuan Paus.

"Basilika ini akan menjadi tempat untuk acara-acara khusus dalam Gereja, dan bahkan mungkin dikunjungi oleh Paus," katanya.




(shc/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork