AHY Buka-bukaan Rencana Megaproyek Cegah Pesisir Utara Jawa Tenggelam

AHY Buka-bukaan Rencana Megaproyek Cegah Pesisir Utara Jawa Tenggelam

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 08 Jan 2025 12:23 WIB
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pihaknya akan menyusun peta jalan untuk mengatasi persoalan di pesisir utara Jawa. Hal ini disampaikan AHY saat rapat koordinasi dengan seluruh menteri di bawah naungan Kemenko IPK membahas rencana kerja 2025 dan evaluasi jelang 100 hari kerja.

AHY mengatakan pihaknya akan membuat peta jalan pembangunan mega infrastruktur untuk mengatasi ancaman tenggelam bagi masyarakat di wilayah tersebut.

"Sekaligus juga membuat rencana roadmap untuk pembangunan mega infrastruktur yang memang berdampak untuk menyelamatkan masyarakat kita yang terancam tenggelam di pesisir utara," ujar AHY dalam sambutannya, di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan yang sama, AHY juga berencana membangun konektivitas yang lebih cepat, yang lebih baik dan terjangkau untuk transportasi. Pembangunan ini tidak hanya di Jawa, tapi juga di berbagai pulau.

"Kita ingin menghadirkan pusat-pusat kawasan transmigrasi ideal yang ini menjadi pilot project dari Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan," terang AHY.

ADVERTISEMENT

Presiden Prabowo Subianto memberikan sejumlah arahan kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk pembangunam dua proyek besar, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall).

AHY sempat bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo. Keduanya membahas terkait dengan kelanjutan proyek giant sea wall. Dody mengatakan, nantinya tanggul raksasa ini membentang dari Cilegon sampai Gresik sepanjang 958 kilometer (km).

"Kami sudah buat Trial 1 dari Tangerang ke Bekasi sepanjang 43 km beberapa tahun lalu dengan grant dari Korea Selatan dan Belanda untuk basic design," kata Dody, dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/11).

Kerja sama Indonesia, Korea Selatan dan Belanda untuk tanggul laut dimulai pada 2016 dengan pembentukan Trilateral Cooperation. Hal ini bertujuan mengembangkan strategi komprehensif dan business case dalam upaya pemulihan lingkungan Pesisir Teluk Jakarta.

Sebagai tindak lanjut, pada Februari 2017 dibentuk Project Management Unit NCICD (PMU NCICD). Pada 2020, PMU NCICD bersama trilateral ini menghasilkan Integrated Flood Safety Plan (IFSP) sebagai konsep pengendalian banjir terpadu, dengan fokus pada penyediaan air bersih, peningkatan sanitasi di muara sungai, dan pengendalian banjir.

(acd/acd)

Hide Ads