Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan dukungan pembiayaan dari pihak swasta untuk pembangunan infrastruktur mencapai Rp 700 triliun. Angka tersebut merupakan proyeksi untuk lima tahun ke depan atau selama era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Kementerian PU, Triono Junoasmono mengatakan, pihaknya mendorong peningkatan pembiayaan swasta untuk pekerjaan infrastruktur. Pada periode lalu, besaran kontribusi pembiayaan swasta mencapai Rp 440 triliun.
"Sekarang untuk pekerjaan infrastruktur memang sudah kita genjot (dengan pembiayaan swasta). Mudah-mudahan meningkat yang tadinya lima tahun yang lalu sekitar Rp 440 triliun, ini meningkat hampir kira-kira Rp 700 triliun," kata Triono di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selaras dengan hal itu, Triono mengatakan, Kementerian PU telah membuat daftar proyek yang akan didorong menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Tadi sudah banyak yang sudah kita list pekerjaan-pekerjaan yang akan kita dorong ke KPBU," ujarnya.
Lebih lanjut, Triono mengatakan, dukungan pembiayaan infrastruktur dari swasta didominasi oleh swasta dalam negeri. Namun ke depan, pihaknya berupaya agar jumlah swasta asing akan semakin meningkat.
Ia menambahkan, minat asing saat ini juga telah semakin meningkat, beberapa di antaranya seperti Hong Kong dan China. Di sisi lain, ia juga melihat ketertarikan negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab (UEA) masuk ke proyek tol.
"Untuk jalan tol belum. Tapi (UEA) sudah melirik, mereka lagi mengkaji. Mengkaji untuk investornya dia bekerja sama dengan pihak lokal," kata dia.
Selain itu, menurutnya juga sudah banyak asing yang bertanya dan menunjukkan minat ke beberapa proyek tol, seperti Tol Gilimanuk-Mengwi dan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Adapun Proyek Getaci sendiri saat ini prioritas pembangunannya dipangkas menjadi Gedebage-Tasikmalaya terlebih dulu.
"Seperti kayak Gilimen (Gilimanuk-Mengwi), sudah banyak yang nanya. Gedebage (Getaci) tadi sudah banyak yang nanya juga," ujar Triono.
(shc/ara)