Swasta Ditargetkan Biayai Proyek Infrastruktur Prabowo Rp 700 T

Swasta Ditargetkan Biayai Proyek Infrastruktur Prabowo Rp 700 T

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 08 Jan 2025 20:30 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan dukungan pembiayaan dari pihak swasta untuk pembangunan infrastruktur mencapai Rp 700 triliun. Angka tersebut merupakan proyeksi untuk lima tahun ke depan atau selama era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Kementerian PU, Triono Junoasmono mengatakan, pihaknya mendorong peningkatan pembiayaan swasta untuk pekerjaan infrastruktur. Pada periode lalu, besaran kontribusi pembiayaan swasta mencapai Rp 440 triliun.

"Sekarang untuk pekerjaan infrastruktur memang sudah kita genjot (dengan pembiayaan swasta). Mudah-mudahan meningkat yang tadinya lima tahun yang lalu sekitar Rp 440 triliun, ini meningkat hampir kira-kira Rp 700 triliun," kata Triono di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selaras dengan hal itu, Triono mengatakan, Kementerian PU telah membuat daftar proyek yang akan didorong menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Tadi sudah banyak yang sudah kita list pekerjaan-pekerjaan yang akan kita dorong ke KPBU," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Triono mengatakan, dukungan pembiayaan infrastruktur dari swasta didominasi oleh swasta dalam negeri. Namun ke depan, pihaknya berupaya agar jumlah swasta asing akan semakin meningkat.

Ia menambahkan, minat asing saat ini juga telah semakin meningkat, beberapa di antaranya seperti Hong Kong dan China. Di sisi lain, ia juga melihat ketertarikan negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab (UEA) masuk ke proyek tol.

"Untuk jalan tol belum. Tapi (UEA) sudah melirik, mereka lagi mengkaji. Mengkaji untuk investornya dia bekerja sama dengan pihak lokal," kata dia.

Selain itu, menurutnya juga sudah banyak asing yang bertanya dan menunjukkan minat ke beberapa proyek tol, seperti Tol Gilimanuk-Mengwi dan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Adapun Proyek Getaci sendiri saat ini prioritas pembangunannya dipangkas menjadi Gedebage-Tasikmalaya terlebih dulu.

"Seperti kayak Gilimen (Gilimanuk-Mengwi), sudah banyak yang nanya. Gedebage (Getaci) tadi sudah banyak yang nanya juga," ujar Triono.

(shc/ara)

Hide Ads