Presiden Prabowo Subianto akan menyerahkan sebagian besar proyek pembangunan infrastruktur kepada pihak swasta. Langkah ini dilakukan salah satunya dengan melihat pengalaman swasta yang dinilai lebih mumpuni.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, dirinya mendukung arahan dari Prabowo tersebut. Menurutnya, langkah serupa pun telah dilakukan PU dari tahun-tahun sebelumnya demi mengurangi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Sebenarnya kami sudah mulai sih dari tahun-tahun kita mengurangi (penggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur). Karena itu bagus juga (arahan Prabowo), itu kemudian membantu kami untuk bertransformasi lebih cepat," kata Dody di Kementerian PU, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya lebih lanjut berapa banyak proyek infrastruktur yang akan diserahkan kepada swasta, Dody berharap, seluruh proyek di bawah naungannya bisa mendapat dukungan swasta.
"Kalau saya mau 100% dikerjain swasta, kalau memang swasta ada yang mau, tapi kan nggak semua pekerjaan itu secara hitung-hitungan ekonomi kan bisnis cocok dengan investor. Ada beberapa hal yang nggak menarik," ujarnya.
Begitu pula dengan sektornya. Ia tidak mematok sektor mana saja yang paling banyak didorong untuk pendanaan swasta. Harapannya pendanaan bisa dioptimalisasi di seluruh sektor mulai dari infrastruktur jalan dan jembatan hingga sumber daya air (SDA).
"Kalau di luar negeri kan di mana-mana kan bendungan itu milik swasta lho. Cuman saya lagi mengkaji, kalau kita begitu itu menabrak undang-undang tertentu nggak, kita kan punya UU SDA, kita nabrak peraturan pemerintahan nggak. Jadi kan secara governance, apapun yang kita kerjakan secara governance itu harus benar lah. Jadi kemudian tidak menimbulkan masalah," kata dia.
Menurutnya, langkah ini penting untuk PU memperbaiki diri ke depan. Selain itu, Dody menilai, keterlibatan swasta juga menjadi salah satu upaya untuk menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR).
"Harapannya kalau (digarap swasta) begitu kan ada saling crosscheck ya, antara pihak swasta yang punya uang dan yang kerja," ujar Dody.
Sebagai informasi, pernyataan Prabowo yang menyebut tentang penyerahan sebagian besar proyek pembangunan infrastruktur kepada swasta disampaikan dalam acara Penutupan Munas Konsolidasi Persatuan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Dengan demikian, ke depan proyek-proyek pembangunan akan banyak yang mengandalkan swasta, salah satunya dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Beberapa infrastruktur yang disebut Prabowo seperti jalan tol bandara, hingga pelabuhan.
"Infrastruktur akan sebagian besar diserahkan ke swasta untuk membangun. Swasta lebih efisien, swasta lebih inovatif, swasta lebih pengalaman saudara-saudara sekalian!," kata Prabowo di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Selaras dengan hal ini, Prabowo pun juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menginstruksikan untuk menghentikan proyek-proyek infrastruktur. Proyek tetap lanjut, namun ia mengubah skemanya dengan lebih mengandalkan swasta.
"Saya ingin berikan peran besar kepada swasta, ada yang katakan saya hentikan proyek infrastruktur, tidak benar! Saya tidak menghentikan, saya mengubah!" tegasnya.
(shc/ara)