Ombudsman Terima Banyak Aduan Masyarakat Terkait Masalah Tanah

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 22 Jan 2025 12:06 WIB
Foto: Andi Hidayat/Detikcom
Jakarta -

Ombudsman Republik Indonesia (RI) mencatat peningkatan pelaporan masyarakat atas layanan pemerintahan sepanjang tahun 2024 sebesar 10.846 aduan. Angka tersebut naik 28% jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih mengatakan, laporan masyarakat meningkat sejak tahun 2021 yang awalnya tercatat sebanyak 7.148 aduan. Pada 2022, naik menjadi 8.295, kemudian 2023 menyentuh angka 8.452.

"Dari total 10.846 laporan tersebut, terdiri dari laporan masyarakat, kemudian identifikasi atas prakarsa sendiri, jumlah ini menunjukkan kenaikan sebesar 28% dari tahun sebelumnya," kata Najih dalam acara Coffe Morning di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Najih mengatakan, laporan masyarakat atas layanan pemerintah paling tinggi terjadi di 10 sektor. Ia mengatakan, persoalan agraria menjadi masalah yang paling sering dilaporkan, yakni sebanyak 1.865 atau 17,17% dari total aduan di tahun 2024.

Sementara itu, tercatat juga laporan di sektor kepegawaian sebanyak 1.353 (12,45%), pendidikan 1.039 (9,56%), perhubungan 726 (6,68%), hak sipil dan politik 685 (6,31%), administrasi 648 (5,96%), kepolisian 624 (5,74%), pedesaan 401 (3,69%), kesejahteraan 388 (3,57%), dan kesehatan 325 (2,99%).

"Adapun 10 substansi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat adalah yang paling tinggi adalah agraria," ungkapnya.

Najih juga mengatakan, instansi terlapor terbanyak didominasi oleh pemerintah daerah dengan total aduan sebanyak 4.976 (45,88%). Di posisi kedua tercatat sebanyak 1.257 (11,59%) laporan terhadap layanan badan pertanahan.

Kemudian tercatat laporan BUMN/BUMD sebanyak 680 (6,27%), lembaga pemerintah 643 (5,93%), kepolisian 482 (4,44%), instansi pemerintah 356 (3,28%), perbankan 259 (2,39%), rumah sakit 240 (2,21%), badan pemerintah 163 (1,50%), hingga lembaga peradilan 162 (1,49%).

"Para pelapor lebih banyak, ini yang menyampaikan laporan tersebut lewat Ombudsman on the spot," terangnya.

Najih menambahkan, realisasi penutupan laporan pada 2024 mencapai 10.768 (111,33%) dari target 9.672. Laporan yang ditutup tidak hanya laporan yang ter-registrasi di 2024, tetapi juga laporan masyarakat di tahun sebelumnya.

Tonton juga Video: Sederet Permasalahan PPDB yang Ditemukan Ombudsman






(rrd/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork