Bus Tanpa Sopir Bakal Beroperasi di Singapura Tahun Depan

Bus Tanpa Sopir Bakal Beroperasi di Singapura Tahun Depan

Andi Hidayat - detikFinance
Minggu, 16 Feb 2025 18:00 WIB
In this photo taken in Seoul on November 23, 2022, a bus leaves its stop on the countrys first self-driving bus route run by 42 Dot, a start-up owned by South Koreas Hyundai which created the automomous driving technology. - South Koreas capital launched its first self-driving bus route on November 25, part of an experiment which engineers said aims to make the public feel more comfortable with driverless vehicles on the roads. (Photo by Anthony WALLACE / AFP) (Photo by ANTHONY WALLACE/AFP via Getty Images)
Ilustrasi - Foto: Anthony Wallace/AFP/Getty Images
Jakarta -

Singapura bakal meluncurkan bus tanpa pengemudi pada pertengahan tahun 2026 mendatang. Bus otonom ini akan beroperasi di sejumlah ruas jalan pusat kota Singapura.

Dikutip dari laporan The Stars, Otoritas Transportasi Darat (LTA) Singapura berencana mengoperasikan enam bus tanpa pengemudi dengan kapasitas 16 kursi. Rencananya, bus ini akan beroperasi di rute 400 dan 191. Adapun ruas jalan tersebut mencakup wilayah Marina Bay dan Shenton Way di distrik bisnis negara-kota tersebut.

Rencananya, akan tetap ada seorang pengemudi yang akan menjadi operator keselamatan berjalannya bus. Namun, masa uji coba bus yang dilakukan selama enam bulan, pengawasan akan dilakukan secara jarak jauh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Idenya adalah untuk menyebarkan bus-bus ini selama tiga tahun, untuk menilai kegunaannya, serta kelayakan teknis dan operasional usaha ini sebelum kemungkinan perluasan.

Prakarsa ini menjadi bagian dari strategi Singapura untuk mempromosikan solusi transportasi yang inovatif dan berkelanjutan, khususnya sebagai respons terhadap kekurangan tenaga kerja di sektor transportasi. Proyek serupa lainnya telah diluncurkan di Singapura, seperti minibus otonom di resor pulau Sentosa.

ADVERTISEMENT

Kendaraan ini menempuh rute sepanjang 1,2 kilometer dalam waktu sekitar 12 menit, dengan total empat pemberhentian. Meskipun pengemudi ikut serta demi alasan keselamatan, kendaraan ini beroperasi secara otonom. Beberapa tahun lalu, bus listrik otonom juga beroperasi di Universitas Teknologi Nanyang (NTU).

Pemerintah dan perusahaan lokal bekerja sama erat di bidang ini. Tujuan mereka adalah untuk mengintegrasikan teknologi baru ini ke dalam sistem transportasi umum di seluruh negara-kota tersebut pada tahun-tahun mendatang.

(kil/kil)

Hide Ads