Proyek IKN Tak Masuk Prioritas Pendanaan Danantara

Proyek IKN Tak Masuk Prioritas Pendanaan Danantara

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 24 Feb 2025 12:55 WIB
Suasana di  Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (13/2/2025). Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Troy Pantouw menyebut program kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan investasi terus berjalan dalam melakukan pembangunan IKN yang diproyeksikan total KPBU senilai Rp60,93 triliun dan investasi Rp6,49 triliun bakal masuk untuk pembangunan ibu kota Indonesia pada 2025. ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/mrh/nz
Foto: ANTARA FOTO/ADITYA NUGROHO
Jakarta -

Mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak masuk ke dalam prioritas pendanaan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias BPI Danantara. Danantara sendiri akan lebih banyak berfokus mendukung kegiatan hilirisasi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. Menurutnya, hilirisasi menjadi salah satu instrumen percepatan pembangunan ekonomi RI.

"(Danantara) ini untuk hilirisasi, ini penunjang kemajuan, ini kegiatan-kegiatan untuk hilirisasi, dan ini instrumen percepatan pembangunan ya," kata Hasan, saat ditanya terkait IKN, ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, proyek-proyek infrastruktur lainnya di luar lingkup hilirisasi tidak masuk ke dalam prioritas. Hasan mengatakan tujuan utama pembentukan Danantara ialah untuk menyelesaikan paradoks Indonesia, yang mana memiliki sumber daya melimpah, namun belum bisa mendatangkan kesejahteraan yang merata.

"Bangsa kita bangsa yang kaya. Nggak bisa didebat lagi itu bangsa kita bangsa yang kaya. Tapi kan harusnya bangsa kita makmur. Kenyataannya, sampai usia 80 tahun bangsa Indonesia berdiri, masih ada masyarakat yang miskin, masih ada masyarakat yang belum bisa makan, masih ada masyarakat yang tertinggal. Ini semua harus segera kita selesaikan. Jadi paradoks Indonesia harus segera diselesaikan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, dalam tahapan awalnya Danantara akan mendanai 20 proyek strategis yang mayoritas berkaitan dengan hilirisasi. Beberapa di antaranya hilirisasi nikel, hilirisasi kobalt, untuk kecerdasan buatan, hingga pembangunan kilang-kilang minyak.

"Ini akan menopang bangsa kita untuk segera melompat menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi 8%," kata dia.

Hasan mengatakan, nantinya Danantara akan mengelola keseluruhan aset RI sekitar Rp 14.000 triliun. Tidak hanya sekedar lembaga pengelola investasi, Danantara dipercaya akan menjadi instrumen perencanaan pembangunan agar Bangsa Indonesia itu bisa menjadi bangsa yang mandiri, maju, dan makmur.

Sebagai informasi, sebelumnya Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono berharap dapat bagian investasi untuk IKN. Seperti diketahui, Danantara akan mengelola modal yang ada di BUMN ke dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi bagi masyarakat.

"Kalau saya tidak salah, Danantara yang saya baca tujuannya untuk melakukan investasi dari dividen BUMN yang ada. Saya harapkan saya dicuilkan sedikit untuk IKN. Mudah-mudahan IKN juga Kecipratan dari Program Danantara. Itu harapan kami," kata Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Saat ditanya mengenai proposal ke Prabowo agar Danantara investasi ke IKN, Basuki menerangkan belum mengirimkan. Sebab, hal itu merupakan kewenangan dari Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Basuki juga belum mengetahui apakah ada pembangunan kantor Danantara di IKN. "belum tahu," terang dia.

(shc/kil)

Hide Ads