Warga Minta PDAM Depok Relokasi Proyek Tangki 10 Juta Liter, Ini Alasannya

Warga Minta PDAM Depok Relokasi Proyek Tangki 10 Juta Liter, Ini Alasannya

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 11 Mar 2025 14:34 WIB
Warga tolak pembangunan tangki air
Foto: Istimewa
Jakarta -

Warga di RW 26, Kelurahan Mekarjaya, Perumahan Pesona Depok Estate II, Depok, Jawa Barat menolak pembangunan tanki air (water tank) berkapasitas 10 juta liter di dekat tempat tinggal mereka. Warga mengaku takut keberadaan proyek itu membahayakan nyawa karena keberadaannya tepat di tengah pemukiman padat.

Perwakilan warga RW 26, Didik J Rachbini mengatakan penolakan warga sudah terjadi sejak tahun 2020. Proyek yang sempat vakum setelah 4 tahun karena ditolak warga itu akan dilanjutkan lagi dengan kondisi bangunan sudah semakin miring.

"Warga terdampak tetap ingin bangunan water tank 10 juta liter air direlokasi. Proyek ini diperkirakan menghabiskan dana setengah triliun rupiah dan ada indikasi kuat korupsi pemerintahan sebelumnya. Setelah 4 tahun vakum karena ditolak warga, proyek ini akan dilakukan lagi dengan kondisi bangunan sudah semakin miring," kata Didik dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didik mengatakan ada analisis teknis dari Lembaga Teknologi (Lemtek) Universitas Indonesia (UI) yang menemukan banyak cacat teknis serius pada desain, jenis tanah dan konstruksi tangki air itu. Dia menyebut analisis itu menemukan pekerjaan perkuatan struktur terhadap water tank wajib melibatkan warga terdampak untuk keamanan, kenyamanan dan keselamatan warga terdampak.

"Adapun cacat teknis yang dianalisa oleh Lemtek UI yang akhirnya berimbas kerugian kepada warga terdampak dari water tank tersebut yang mulai berdiri di tahun 2022 menyebabkan tanah longsor, banjir lumpur ke kompleks kami dan beberapa rumah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Analisis itu menunjukkan design engineering details yang telah disusun untuk proyek tersebut cacat dan tidak memenuhi standar keselamatan. Pengerjaan ulang perkuatan struktur dengan desain baru disebut tidak melibatkan warga.

Dia mengatakan pekerjaan memperkuat struktur water tank sulit karena kondisi tangki itu sudah miring ke arah perumahan Pesona Depok Estate II meski belum diisi air. Dia mengatakan hal itu disebabkan jenis tanah yang berubah menjadi hujan akan berubah menjadi clay atau tanah liat dan jika musim panas akan kering.

Dia menyebut posisi water tank berada di atas atap perumahan warga terdampak karena tanah perumahan warga terdampak di bawah lokasi water tank dan hanya berjarak 6-7 meter dari garis sepadan proyek itu.

"Dengan jenis tanah yang sudah dijelaskan di atas dan lokasi water tank di atas atap perumahan kami warga terdampak, dengan logika sehat kami akan sulit untuk PDAM melakukan penguatan karena setiap musim akan ada perubahan sifat tanah yang akan mengakibatkan posisi water tank akan mengalami kemiringan. Hanya menunggu waktu saja water tank tersebut akan mengalami tragedi yang berdampak kerugian materi dan nyawa," ujarnya.

Dia menyebut PDAM dan Pemkot Depok membangun tangki air berkapasitas 10 juta liter itu dengan angkuh tanpa memikirkan hak-hak warga. Dia menyebut banyak kerugian yang dialami warga gara-gara proyek itu.

"Warga terdampak meminta Gubernur Jawa Barat yang baru, Kang Dedi Mulyadi dan Wali kota Depok bisa segera menghentikan pekerjaan penguatan struktur dan merelokasikan ke tempat lain. Juga tidak kalah penting memeriksa proyek berbiaya setengah triliun tersebut, yang lebih penting dialihkan untuk pendidikan atau MBG," imbuhnya.

Lihat juga Video: Kebakaran Tangki Kilang Minyak Cilacap

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads