Menteri PU Pergoki Truk Batu Bara Nakal di Jembatan Darurat Jambi

Menteri PU Pergoki Truk Batu Bara Nakal di Jembatan Darurat Jambi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 27 Mar 2025 14:09 WIB
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.
Foto: Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo. (Shafira/detikcom)
Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau Command Center Direktorat Jenderal Bina Marga untuk memantau kesiapsiagaan jalur mudik Lebaran. Dalam kesempatan itu, menyoroti tentang operasi truk batubara yang melintasi jembatan baja sementara (bailey) di daerah Jambi.

Jembatan bailey tersebut berlokasi di Jalan Lintas Jambi Sumatera Barat (Sumbar), dipasang sebagai jembatan darurat untuk menggantikan jembatan ambruk beberapa waktu sebelumnya. Saat mengunjungi Command Center, Dody tak sengaja melihat CCTV yang menampilkan sebuah truk melintasi jembatan tersebut.

"Tuh ada truk batu bara. Ketipu semua," kelakar Dody, diiringi tawa, di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Rabu (26/3/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal sebelumnya, ia mendapat laporan bahwa operasi truk sawit maupun batubara di kawasan tersebut sudah jauh berkurang. Keberadaan truk-truk besar di kawasan tersebut diminimalisir mengingat jembatan tersebut merupakan jembatan sementara yang perlu dijaga keamanannya.

Menurut Dody, operasi truk-truk nakal ini tidak bisa dihentikan sepenuhnya. Sebab, wilayah tersebut menjadi salah satu jalur yang sering dipergunakan untuk pengangkutan logistik dan juga berdampak langsung pada aktivitas kerja masyarakat setempat.

ADVERTISEMENT

"Iya (banyak truk nakal), susah lah (dibatasi), repot gitu. Perutnya masyarakat kan juga repot kalau terlalu kencang (pelarangan)," ujarnya.

Meski begitu, Dody juga telah mengingatkan kepala balai setempat untuk meminimalisir aktivitas tersebut. Hal ini lantaran aktivitas truk-truk tersebut bisa mengganggu ketahanan jembatan.

"Kita pasang bailey itu kan temporally. Saya sudah ingatkan ke kepala balai tolong diskusikan dengan Pak Gubernur dan Bupati jangan sampai kemudian truk-truk besar batubara, sawit dan sebagainya itu melewati itu," ujar Dody.

"Karena kalau melewati itu nggak akan tahan bailey-nya. Cuman ya repot lah kadang-kadang urusan perut itu jadi masalah besar, nggak bisa terlalu kencang juga. Nanti besok pagi mereka mesti ngecengin tuh mur-mur bailey-nya, kalau nggak bisa jebol itu pasti," sambungnya.

Namun Dody menekankan, bukan berarti jembatan tersebut tidak kuat. Hanya saja, beban berlebih membuat balai setempat mesti rutin melakukan pengecekan dan penguatan secara berkala demi memastikan keamanannya. Pihaknya juga telah menggandeng kepolisian setempat untuk membantu.

Sebagai informasi, dalam catatan Kementerian PU, jembatan itu dibangun di ruas Muaro Bungo-Batas Sumatera Barat (N.009) STA 53+000, Desa Sirih Sekapur, Kabupaten Bungo. Jembatan sepanjang 30 cm itu telah fungsional digunakan dengan pembatasan beban maksimal 20 ton.

Jalan nasional ini sebelumnya amblas akibat curah hujan tinggi sejak 1 Maret 2025, yang menyebabkan debit air Sungai Tukum meningkat dan meluap. Gorong-gorong eksisting (crossdrain) tidak mampu menampung aliran air, sehingga terkikis dan mengakibatkan badan jalan amblas.

Tonton juga Video: Menteri PKP: Pengembang Nakal yang Menipu Rakyat Kecil, Kita Sikat!

(shc/rrd)

Hide Ads