Pengusaha Ungkap Peluang Investasi di Kawasan Pelabuhan Patimban

Pengusaha Ungkap Peluang Investasi di Kawasan Pelabuhan Patimban

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 18 Jun 2025 11:48 WIB
Foto udara suasana pembangunan Pelabuhan Patimban fase 1 dan 2 di Patimban, Subang, Jawa Barat, Rabu (30/4/2025). Pemerintah menargetkan proyek pengembangan Pelabuhan Patimban fase 1 dan 2 yang meliputi terminal mobil berkapasitas 600.000 completely build up (CBU) dan terminal kontainer berkapasitas 1,9 juta TEUs dengan anggaran mencapai Rp40 triliun  selesai pada akhir kuartal IV 2025. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Jakarta -

Ketua Bidang Perindustrian dan Perdagangan HIPMI Jabar, Dede Saputra mengajukan pembentukan Forum Strategis Percepatan Patimban (FSPP) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Langkah ini sebagai upaya untuk menyelarasakan kebijakan dan mempercepat operasional pelabuhan.

"Jangan sampai Patimban menjadi megastruktur tanpa nyawa karena lemahnya koordinasi. Kita butuh forum khusus yang dipimpin langsung oleh Pemprov untuk menjembatani semua pihak," ujar Dede dalam keterangannya, Rabu (18/6/2025).

Dia mengatakan, sebagai proyek strategis nasional dengan konektivitas langsung ke kawasan industri Jawa Barat, Pelabuhan Patimban bukan hanya gerbang ekspor tapi juga katalis pusat pertumbuhan ekonomi baru. Ia menyebut ada sejumlah peluang investasi di sekitar Pelabuhan Patimban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, kawasan logistik dan gudang terpadu. Menurutnya, lokasi strategis dekat pelabuhan membuat kawasan logistik menjadi sektor dengan return on investment (ROI) tinggi. Investor dapat membangun fasilitas pergudangan smart warehouse, pusat distribusi e-commerce dan terminal peti kemas darat (dry port).

Kedua, industri pendukung ekspor otomotif dan manufaktur. Dia bilang, dengan basis ekspor mobil yang terus tumbuh, peluang investasi meliputi pabrik komponen otomotif, packaging ekspor, manufaktur tekstil, elektronik, hingga pengolahan hasil pertanian.

ADVERTISEMENT

Ketiga, cold storage dan rantai pendingin berstandar ekspor. Jelasnya, Pelabuhan Patimban berpotensi menjadi hub ekspor produk pangan dan perikanan, mendorong permintaan cold storage berteknologi tinggi serta jasa distribusi rantai dingin (cold chain logistics).

Keempat, properti dan hunian komersial. Tumbuhnya aktivitas industri dan logistik menciptakan kebutuhan besar akan hunian pekerja, ruko, hotel bisnis hingga apartemen kelas menengah untuk ekspatriat.

Kelima, SPBU dan layanan pendukung truk logistik. Lalu lintas kontainer dan mobil ekspor akan meningkatkan kebutuhan rest area, SPBU khusus truk, bengkel logistik, hingga layanan tracking dan fleet management.

Keenam, digitalisasi dan teknologi transportasi. Dia mengatakan, Pelabuhan Patimban mendorong revolusi logistik berbasis teknologi. Investor startup atau IT dapat masuk ke sistem manajemen pelabuhan, pelacakan kontainer, dan
integrasi customs digital.

Ketujuh, pembiayaan dan layanan keuangan. Dia bilang, easing alat berat, asuransi ekspor, pembiayaan invoice logistik, dan perbankan digital untuk industri pelabuhan sangat potensial di wilayah ini.

"Kami melihat Patimban bukan hanya sebagai pelabuhan, tetapi sebagai pusat ekonomi baru. Siapa yang berinvestasi lebih awal, akan menjadi pemimpin dalam ekosistem logistik masa depan," ungkap Dede.




(acd/acd)

Hide Ads