Biaya Pemeliharaan IKN Tembus Rp 300 Miliar

Biaya Pemeliharaan IKN Tembus Rp 300 Miliar

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 08 Jul 2025 18:00 WIB
Sejumlah warga mengunjungi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (5/7/2025). Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebutkan paket pekerjaan baru yang ditandatangani dalam pembangunan IKN tahap dua di antaranya tujuh proyek infrastruktur jalan, serta penataan kawasan olahraga dan ruang terbuka hijau kemudian penataan kawasan Sepaku. ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/foc.
Ilustrasi - Foto: ANTARA FOTO/ADITYA NUGROHO
Jakarta -

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menganggarkan Rp 200 hingga Rp 300 miliar per tahun untuk pemeliharaan aset IKN. Besaran dana tersebut masih diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono menjelaskan anggaran pemeliharaan aset IKN akan dialokasikan dari total dana yang diberikan pemerintah. Adapun sebelumnya, OIKN sudah mengusulkan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp 16,13 triliun untuk tahun 2026.

Sementara pagu indikatif yang diberikan Kemenkeu untuk OIKN tahun 2026, sebesar Rp 5,05 triliun. Sehingga, total anggaran OIKN tahun 2026 sebesar Rp 21,1 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Termasuk (anggaran pemeliharaan). Kan kita lagi nunggu juga penyerahan dari PU (Kementerian Pekerjaan Umum) dan dari Perumahan (Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman), itu (aset IKN) untuk kita pelihara," terang Basuki kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Namun, angka tersebut terlampau lebih tinggi dari anggaran IKN tahun 2026 yang telah disetujui Presiden Prabowo Subianto pada Januari lalu, yakni sebesar Rp 17,08 triliun. Basuki menjelaskan, besaran anggaran yang lebih ini terjadi lantaran alokasi tahun ini masih kurang Rp 4 triliun dari total awal sebesar Rp 14,40 triliun.

ADVERTISEMENT

Adapun rincian anggaran IKN per tahap yakni, 2025 sebesar Rp 14,40 triliun, 2026 sebesar Rp 17,08 triliun, 2027 sebesar Rp 14,64 triliun, 2028 sebesar Rp 2,68 triliun. "2026, kalau Rp 17 triliun tambah Rp 4 triliun kan Rp 21 triliun. Padahal yang, yang paku indikatifnya baru Rp 5,05 triliun, sehingga kita membutuhkan Rp 16,13 triliun," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Danis Hidayat menjelaskan, saat ini beberapa aset di IKN masih dikelola oleh kontraktor terkait. Karenanya, terang Danis, anggaran pemeliharaan IKN tahap I diperkirakan mencapai Rp 300 miliar.

"Sekitar Rp 200 sampai Rp 300 miliar. Ini kan seiring pemeliharaannya belum diserahkan. Belum diserahkan, masih ada yang didirikan oleh kontraktor. Jadi bertahap, tapi kita perkirakan antara Rp 200-Rp 300 miliar," ungkap Danis.

Tonton juga Video: Melihat Perkembangan Terbaru IKN 2025!

(kil/kil)

Hide Ads