Kawasan IKN Digoyang Isu Bisnis Esek-esek, Basuki Bantah Keras!

Kawasan IKN Digoyang Isu Bisnis Esek-esek, Basuki Bantah Keras!

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 09 Jul 2025 05:53 WIB
Ibu Kota Nusantara/IKN
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono.Foto: Dok. Instagram Basuki Hadimuljono
Jakarta -

Proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) diterpa isu bisnis esek-esek alias prostitusi. Kabarnya prostitusi ini sudah berjalan sejak dua tahun terakhir.

Selain itu, prostitusi dilakukan dengan beragam cara, dari yang menyediakan kamar sewa hingga transaksi melalui aplikasi pesan singkat. Berikut awal mula mencuat kabar Pekerja Seks Komersial (PSK) di IKN hingga dibantah keras Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono.

Awal Mula Kabar PSK di IKN

Mengutip dari detikKalimantan, aktivitas prostitusi berkembang di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dalam dua tahun terakhir, ada sekitar 60-70 PSK yang terjaring razia di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Utara, Rakhmadi mengatakan, pihaknya telah memetakan lokasi aktivitas bisnis esek-esek tersebut.

Ia mengatakan, transaksi bisnis ini dilakukan dalam dua pola, pertama melalui aplikasi pesan singkat MiChat. Kedua, transaksi langsung di sejumlah lokasi.

ADVERTISEMENT

"Ada dua pola. Pertama secara online, mayoritas menggunakan aplikasi MiChat. Kedua, offline di titik-titik yang sudah kami petakan," ujar Rakhmadi kepada dikutip dari detikKalimantan, Selasa (8/7/2025).

Rata-rata, PSK ini menjalankan praktik terlarang itu di guest house (GH) sekitar Kecamatan Sepaku. Terutama di Desa Sukaraja dan Desa Bumi Harapan yang berdekatan dengan kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Respons DPR

Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin mengatakan kabar PSK di kawasan IKN kian ramai diberitakan sejumlah media. Menurutnya, kehadiran PSK ini tidak hanya menjatuhkan moral dan sosial, melainkan juga produktivitas kerja.

Tidak hanya itu, Khozin juga menyebut terdapat arena sabung ayam di kawasan IKN. Menurutnya, OIKN perlu diberi wewenang untuk menindak langsung praktik prostitusi dan sabung ayam, pasalnya saat ini payung hukum badan tersebut masih mengikuti Pemda dan Polres PPU.

"Mungkin dikasih semacam diskresi (kewenangan) tambahan gitu, Pak Bas (Kepala OIKN Basuki Hadimuljono) biar tidak hanya monitoring ketika siang, tapi malam juga punya aktivitas yang dilindungi oleh aturan," ujar Khozin dalam RDP bersama Kemendagri dan OIKN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Namun begitu, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono menegaskan, kabar dari bisnis esek-esek dan sabung ayam adalah informasi lama yang disebarkan kembali. Saat ini, ia menegaskan tidak ada PSK dan arena sabung ayam di kawasan IKN.

"Informasi itu, itu adalah informasi yang dulu. Di-recycle informasinya itu. Itu sekarang sudah sama sekali tidak ada," ungkapnya.

Kepala Otorita IKN Bantah Keras

Dalam kesempatan terpisah, Basuki menyebut aktivitas PSK berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Menurutnya, daerah Sepaku ke IKN terpaut jarak sekitar 3 kilometer.

"Jadi memang bukan di IKN-nya, Bos. Kalau di IKN-nya enggak, itu di daerah Sepaku, di kecamatan Sepaku waktu itu yang sekarang sudah berkembang," ujar Basuki kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Basuki mengatakan, pihaknya telah melakukan patroli gabungan dengan pihak Kepolisian, Satpol PP, dan Deputi Pengendalian dan Pembangunan IKN. Dalam patroli tersebut, pihaknya membongkar delapan warung yang terindikasi menjadi tempat prostitusi.

"Deputi pengendalian pembangunan kami sendiri turun. Ada 8 warung yang kami selesaikan waktu itu," ungkapnya.

Ia juga menegaskan, prostitusi online yang banyak diberitakan adalah berita lama yang diproduksi kembali. Basuki juga memastikan, delapan warung yang dibongkarnya tidak pindah tempat, pasalnya OIKN dan aparat keamanan terus melakukan patroli di sekitar IKN.

Ia juga memastikan, tidak ada pekerja OIKN yang mengakses jasa tersebut. Namun, ia tak dapat memastikan seluruh pekerja konstruksinya bersih dari prostitusi.

"Kalau ASN Otorita nggak ada. Tapi yang para pekerja konstruksi, tadi ada 20 ribu. Ya, saya tidak ber-prejudice clean semua, kan juga nggak," pungkasnya.

(hns/hns)

Hide Ads