Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) tata kelola air baku air minum, hingga pengelolaan air limbah domestik di Indonesia. Satgas ini nantinya akan berkoordinasi erat dengan BUMN maupun BUMD terkait sistem air nasional.
Dody menjelaskan, rencana pembentukan satgas ini selaras dengan upaya untuk mendorong transformasi sistem air nasional. Satgas ini akan diberi nama Satgas Tri Banyu Arutala.
"Kami berencana untuk membentuk Satgas Tri Banyu Arutala untuk memimpin reformasi tata kelola air baku, air minum, dan pengelolaan air limba domestik," kata Dody, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat malam (18/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depannya, satgas ini akan berfokus pada integrasi antara para pelaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta pemerintah daerah (pemda). Dody menambahkan, integrasi juga akan dilakukan melalui pembentukan holding BUMN Air.
Selain itu, transformasi ini juga diselaraskan dengan arah penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) BUMD, serta penguatan fungsi pembinaan dan pengawasan sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 23 Tahun 2024 tentang BUMD Air Minum.
"Tujuannya hanya satu, menciptakan sistem air yang efisien, andal dalam pengelolaan, dan tangguh menghadapi tekanan perubahan iklim," ujar Dody.
Sebagai informasi, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) menyebut masih ada sebanyak 28 juta warga Indonesia yang mengalami kesulitan akses air bersih. Sedangkan 80% pasokan air RI dipergunakan untuk sektor pertanian.
Sekretaris Kemenko IPK Ayodhia G. L. Kalake mengatakan, informasi tersebut berdasarkan pada data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian PU hingga Maret 2025. Kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemerintah.
"Sekitar 28 juta warga Indonesia masih harus mendapatkan perhatian dalam akses air bersih setiap hari. Hal ini tentunya perlu kita garisbawahi karena 80% dari total pasukan air kita digunakan untuk sektor pertanian," kata Ayodhia, dalam acara Webinar Air Untuk Negeri, melalui siaran langsung Youtube Kementerian PU, Senin (16/6/2025).
Mengutip data United Nations World Water Development 2024, Ayodhia mengatakan, sebanyak 2,2 miliar orang di dunia belum mempunyai akses air minum dan sebanyak 3,5 miliar manusia hidup tanpa sanitasi yang layak. Sejak tahun 2000, lebih dari 1.600 konflik telah terjadi karena air.
(shc/hns)