Kemenhub Kaji Taksi Air hingga Rencana Bandara Pesawat Amfibi

Kemenhub Kaji Taksi Air hingga Rencana Bandara Pesawat Amfibi

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 05 Agu 2025 16:47 WIB
Ilustrasi Pesawat Amfibi
Ilustrasi Pesawat Amfibi/Foto: (iStock)
Daftar Isi
Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji integrasi moda transportasi udara dan laut. Moda transportasi tersebut di antaranya taksi air hingga pesawat amfibi atau seaplane.

Direktur Navigasi Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Hubud) Kemenhub, Syamsu Rizal mengatakan operasional taksi air di Bali dilakukan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

"Jadi sampai saat ini adalah studi. Jadi, kami masih menunggu hasilnya seperti apa, karena dilakukan oleh ASDP," terang Syamsu dalam acara Press Background di Kemenhub, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syamsu menjelaskan, pihaknya sudah memberikan data keselamatan penerbangan di bandara-bandara terkait yang memungkinkan beroperasinya taksi air. Data tersebut juga disempurnakan dengan data dari PT Angkasa Pura.

Pesawat Amfibi

Kemudian untuk pesawat amfibi atau seaplane, terang Syamsu, saat ini sudah ada dua operator yang beroperasi secara komersial, yaitu Travira di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Airfast di Kepulauan Riau.

ADVERTISEMENT

Dengan adanya dua operator seaplane ini, Kemenhub melihat adanya potensi pembuatan water aerodrome atau bandara perairan untuk memperluas rute seaplane. Potensi pembangunan bandara udara perairan akan difokuskan di Papua Barat dan Sulawesi Selatan.

"Dua-duanya dalam proses studi, karena tadi, di dalamnya itu ada kaitannya juga dengan laut. Bagaimana kita memadukan dua regulasi ini, supaya bisa berjalan lebih baik, dan tentunya dengan mulai studi ini, kalau memang sudah ditunjuk lokasinya, kita berharap, ini dapat membuka titik-titik lain," imbuhnya.

(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads