Presiden Prabowo Subianto menunjukkan perhatian serius terhadap sektor pariwisata nasional. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025), ia meminta agar akses wisatawan mancanegara ke Indonesia diperluas, khususnya lewat pelabuhan dan bandara internasional.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Prabowo ingin jalur udara dan laut dibuka secara lebih masif agar mempermudah masuknya wisatawan asing ke berbagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
"Bapak Presiden mempunyai perhatian khusus terhadap pariwisata. Tadi beliau mengarahkan agar pelabuhan-pelabuhan internasional, pelabuhan udara, di tempat destinasi wisata agar diberi kemudahan. Agar pesawat regional maupun internasional bisa masuk," ujar Airlangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya membuka akses, Prabowo juga mendorong agar ajang-ajang internasional seperti MotoGP di Mandalika dan F1 Power Boat di Danau Toba terus digelar dan diperbesar skalanya. Menurut Airlangga, event-event kelas dunia itu akan memperkuat daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata global.
"Dan kedua, terkait dengan event di MotoGP di Mandalika maupun F1 air di Danau Toba untuk power boat untuk dilanjutkan," sambungnya.
Sejalan dengan arahan tersebut, Kementerian Perhubungan telah menetapkan tambahan lima bandara internasional baru. Dengan demikian, jumlah bandara internasional di Tanah Air kini bertambah dari 17 menjadi 22 unit.
Lima bandara tersebut ditetapkan melalui dua aturan anyar. Pertama, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 2025 menetapkan tiga bandara sebagai internasional, yakni Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), H.A.S. Hanandjoeddin (Bangka Belitung), dan Jenderal Ahmad Yani (Semarang).
Selanjutnya, KM 30 Tahun 2025 menetapkan dua bandara lain yakni Bandara Syamsuddin Noor (Banjarmasin) dan Bandara Supadio (Pontianak) sebagai bandara internasional baru.
Simak juga Video 'Prabowo Pimpin Sidang Kabinet Paripurna: Saya Kapten Kesebelasan':
(hal/rrd)