LRT Jabodebek ke Bogor Masih Dikaji, Target Akhir Tahun Selesai

LRT Jabodebek ke Bogor Masih Dikaji, Target Akhir Tahun Selesai

Heri Purnomo - detikFinance
Kamis, 28 Agu 2025 20:00 WIB
Sejumlah warga berada di dalam kereta saat mengikuti uji coba operasional terbatas kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Jakarta, Minggu (27/08/2023). LRT yang melayani daerah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi tersebut akan resmi beroperasi secara komersial pada Senin 28 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Reno Esnir/YU *** Local Caption ***
Foto: Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi/ Foto: Heri Purnomo/detikcom
Jakarta -

Rencana perpanjangan jalur LRT Jabodebek hingga Bogor masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Proses ini ditargetkan rampung pada akhir 2025 agar bisa segera ditawarkan kepada investor.

"Kita sekarang sedang menyusun studi kelayakan. Harapannya akhir tahun ini selesai, sehingga bisa kita tawarkan ke investor," kata Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, dalam acara Dua Tahun Operasi LRT Jabodebek di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Purnomosidi menjelaskan, penyusunan studi ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Adhi Karya, Kementerian Perhubungan, Kemenko Perekonomian, Bappenas, hingga PT KAI. Pembahasan juga mencakup skema operasional dari Stasiun Harjamukti, yang dipastikan tetap menggunakan sistem driverless seperti jalur eksisting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembahasan juga soal tingkat pendanaan. Arahan pemerintah adalah menggunakan skema KPBU bersama swasta. Nah, ini sedang kita exercise ke arah KPBU tersebut, tentu harus disiapkan studi kelayakannya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, ia mengungkapkan sudah berdiskusi dengan sejumlah investor asing yang tertarik pada proyek perpanjangan ini, mulai dari Uni Emirat Arab (UEA), Korea, Jepang, hingga Eropa.

Purnomosidi menambahkan, kebutuhan anggaran untuk proyek sepanjang 23 km tersebut masih dihitung. Namun ia optimistis biayanya lebih rendah dibanding pembangunan fase I.

"Kami tunggu dulu hasil studi kelayakannya untuk tahu nilai proyeknya. Tapi untuk lintasan 23 km ini, pasti jauh lebih murah dibanding fase I," tegasnya.

Tonton juga video "Jajal Aneka Transportasi Umum Jakarta Bertarif Rp 80" di sini:

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads