Waduk Kedungombo Siap Pasok Air buat Musim Tanam di Demak-Kudus

Waduk Kedungombo Siap Pasok Air buat Musim Tanam di Demak-Kudus

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 01 Sep 2025 14:15 WIB
Waduk Kedungombo
Foto: Dok. Kementerian Pekerjaan Umum
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) akan terus mengoptimalkan pemanfaatan Waduk Kedungombo. Infrastruktur yang berada di perbatasan Desa Rambat dan Desa Juworo, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan ini menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa ketersediaan air yang memadai merupakan kunci utama bagi keberlanjutan produksi pangan nasional.

"Waduk Kedungombo bagian integral dari sistem irigasi yang memastikan pasokan air tersalurkan secara efisien hingga ke lahan pertanian. Air yang dikelola dengan baik akan meningkatkan indeks pertanaman sehingga petani dapat panen lebih dari sekali dalam setahun," ujar Dody dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Kementerian PU mengatur operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Waduk Kedungombo secara menyeluruh. Proses ini mencakup pemantauan sistem pengelolaan air, penyusunan rencana tata tanam, pembagian air yang efisien, hingga pemeliharaan jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier agar tetap berfungsi optimal.

ADVERTISEMENT

Dalam merumuskan rencana tahunan penyediaan, pembagian, dan pemberian air irigasi bagi pertanian, peran Komisi Irigasi menjadi kunci. Lembaga koordinasi ini melibatkan pemerintah, perkumpulan petani pemakai air, serta pemangku kepentingan lain di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Sinergi ini memastikan keputusan terkait musim tanam maupun pelepasan air benar-benar sesuai kebutuhan lapangan.

Kesepakatan tersebut lahir dari koordinasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana bersama Dinas Pusdataru Jateng, Dinas Pertanian, Dinas PUPR, Balai PSDA Seluna, serta aparat TNI/Polri. Lebih penting lagi, petani sebagai penerima manfaat turut dilibatkan melalui Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) dan Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A). Dengan begitu, pengelolaan Waduk Kedungombo menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Data terkini menunjukkan stok air Waduk Kedungombo mencapai 472,39 juta m³ atau berada di elevasi 87,67 Mdpl, cukup untuk mendukung kebutuhan air irigasi musim tanam (MT 1) yang dimulai September 2025. Waduk ini mampu menyuplai air bagi lahan seluas 64.365 hektare yang tersebar di Kabupaten Grobogan, Demak, Pati, hingga Kudus.

Kementerian PU juga menekankan pentingnya edukasi kepada pengguna air, seperti penerapan pola tanam, sistem pengairan bergilir, efisiensi pemakaian air, dan pengendalian kebocoran saluran. Langkah ini bukan hanya untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya air bagi generasi mendatang.

>"Fungsi utama bendungan adalah menampung air di musim penghujan, mengendalikan banjir, serta memastikan kelancaran suplai air untuk pertanian baik MT I, MT II, maupun MT III, sehingga indeks pertanaman dapat terjaga," tegas Dirjen SDA Kementerian PU Dwi Purwantoro.

Sebagai catatan sejarah, Waduk Kedungombo dibangun pada periode 1980-1991 dan mulai diisi pada 14 Januari 1989. Waduk ini menampung air dari Sungai Serang, Uter, Sentulan, Jenglong, hingga Karangboyo.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads