Kementerian Pekerjaan Umum (PU) ikut menangani bencana banjir di Denpasar, Bali. Alat berat dan tim tanggap darurat dikerahkan guna mempercepat proses penyurutan air serta membuka kembali akses jalan nasional yang sempat lumpuh.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan komitmen Kementerian PU dalam penanganan bencana di seluruh Indonesia, termasuk dengan bencana banjir yang terjadi di Bali saat ini.
"Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bali," kata Dody, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan Terdampak Banjir
Beberapa ruas jalan yang terdampak banjir dan dapat ditangani yaitu Jembatan di TLB Muntur (Sp. Tohpati-Sakah) STA 6+400, Underpass Simpang Dewaruci, Jalan Kargo Km 4+800 Denpasar, Jalan Kargo Km 5+100, Denpasar, Jalan Mengwitani Km 11+500, dan Jalan A. Yani (Tabanan) Km 16+825.
Selanjutnya ada Jalan Br. Bunut Puhun Bantas Km 30+300, Sidan-Bts. Kota Klungkung Km 32+800, Jalan A. Yani-Jalan Udayana (Negara) Km 96+800, Bts. Kota Negara-Pekutatan Km 78+400, Jalan Sudirman-Gajahmada (Negara) Km 90+980, Cekik-Bts. Kota Negara Km 101+350, Pekutatan-Antosari Km 41+600, dan Kosamba-Angentelu Km 54+400.
Selain itu, Kementerian PU juga telah menyiagakan personil tim reaksi cepat yang siaga selama 24 jam di lokasi bencana serta alat berat dan bahan banjiran apabila diperlukan. Identifikasi lanjutan telah dilakukan dengan melakukan pengecekan infrastruktur serta memantau kondisi di lapangan untuk memastikan proses penanganan berjalan dengan baik.
Kementerian PU melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jatim Bali bekerja sama dengan TNI-Polri untuk menangani dampak banjir dengan mengoperasikan 8 unit pompa eksisting secara bergilir, ditambah dengan pengerahan 2 unit pompa mobile untuk mempercepat proses penyurutan genangan. Pembersihan material banjir juga dilakukan di berbagai titik strategis.
Sementara itu, berdasarkan data BNPB per Rabu (10/9) petang, banjir melanda enam kabupaten/kota, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan. Banjir tersebut telah menelan sembilan orang tewas, lima orang di Denpasar, dua orang di Jembrana, 1 orang di Gianyar, dan satu orang di Badung.
Selain itu, tercatat ada dua orang dinyatakan hilang, dan lima orang meninggal di Denpasar. BNPB juga mencatat sebanyak 202 kepala keluarga (KK) atau 620 jiwa terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bali sejak Selasa (9/9).
Sedangkan menurut hasil pantauan terkini oleh tim BWS Bali Penida, ketinggian air di Waduk Muara yang sebelumnya mencapai 190 cm kini telah turun menjadi 130 cm. Hasil pantauan ini menjadi indikator bahwa situasi banjir mulai terkendali.
Penyebab Banjir Bali
Dalam keterangan terpisah, Kementerian PU menjelaskan, banjir terjadi pada Rabu (10/9) pukul 03.00 WITA disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi. Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat curah hujan mencapai 245,5 milimeter (mm) per hari.
Tingginya intensitas hujan menyebabkan volume air Sungai Tukad Badung meningkat hingga 85,85 m3/detik, sehingga meluap dan menggenangi permukiman warga dan jalan di Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar Bali.
Kementerian PU juga telah menempatkan mobile pump di titik-titik banjir untuk memastikan genangan air dapat ditangani secara cepat dan efektif serta memobilisasi excavator untuk pembersihan sampah di pintu rotari dan trashrack di Waduk Muara.
Genangan air di sejumlah titik utama di Kabupaten Badung mulai surut seperti jalan Sunset Road, Legian, Raya Canggu Kerobokan, Bypass Ngurah Rai, Setia Budi, hingga Underpass Dewa Ruci (Simpang Siur) sudah dapat dilalui, sehingga aktivitas warga dan arus lalu lintas di kawasan pariwisata di Bali mulai pulih.
Simak Video 'Rumah-rumah Rusak Diterjang Banjir Bali, Termasuk Milik Anggota DPRD':