Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyiapkan sejumlah proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) 2026 seperti infrastruktur pembangkit listrik hingga tol. Secara keseluruhan, kebutuhan investasi untuk proyek-proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp 410,64 triliun.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra mengatakan pada 2026 pihaknya mendapat pagu anggaran Rp 147,13 miliar. Angka tersebut terdiri atas belanja pegawai sebesar Rp 67 miliar, belanja barang operasional Rp 17,5 miliar, belanja barang non operasional Rp 61,3 miliar, dan belanja modal Rp 800 juta untuk lima unit kerja yang ada di Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur.
"Pagu anggaran saat ini adalah sebesar Rp 147 miliar," kata Rachman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).
Ditjen Pembiayaan Infrastruktur tengah mempersiapkan 26 proyek untuk dilelang pada 2026. Secara akumulasi, proyek-proyek ini membutuhkan investasi Rp 410,64 triliun, antara lain di bidang SDA Rp 462,7 miliar, di bidang Cipta Karya Rp 1,5 triliun, serta di bidang bina marga Rp 408,68 triliun.
Rincian Proyek KPBU 2026
Bidang Sumber Daya Air
Proyek KPBU dengan skema unsolicited meliputi penyediaan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) di Bendungan Bener (Jawa Tengah), PLTM di Bendungan Pamukkulu (Sulawesi Selatan), PLTM di Bendungan Cipanas (Jawa Barat), PLTM di Bendungan Karalloe (Sulawesi Selatan), dan PLTM di Bendungan Tapin (Kalimantan Selatan). Total nilai investasi proyek-proyek ini sebesar Rp 462,7 miliar.
Bidang Cipta Karya
Proyek KPBU tersebut antara lain ada SPAM Regional Ir. H. Djuanda yang mencakup wilayah Jakarta, Kabupaten/Kota Bekasi, serta Kabupaten Bogor dengan skema solicited. Selain itu, ada SPAM Regional Ayung Bali dengan skema unsolicited. Proyek ini diperkirakan menarik investasi Rp 1,5 triliun.
Bidang Bina Marga
Proyek KPBU dengan skema solicited meliputi tujuh ruas jalan tol, antara lain Tol Bandung Intra Urban (Jawa Barat), Pejagan-Cilacap (Jawa Tengah), Tol Tuban-Babat-Lamongan-Gresik (Jawa Timur), Tol Malang-Kepanjen (Jawa Timur), Tol Gedebage-Tasikmalaya (Jawa Barat), Tol Gilimanuk-Mengwi (Bali), serta Bandara Supadio-Pelabuhan Kijing (Kalimantan Barat).
Untuk skema unsolicited proyek meliputi tujuh ruas tol, mencakup Tol Pluit-Bandara (Jakarta), Cikunir-Karawaci Elevated (Banten-Jakarta-Jawa Barat), Semanan-Balaraja (Banten), Harbour Toll Road (Jawa Tengah), Bitung-Serpong (Banten), Caringin-Cisarua (Jawa Barat), dan Tol Akses Patimban Extend (Jawa Barat).
Lalu ada proyek penugasan sebanyak 5 ruas tol, antara lain pembangunan Jalan Tol Rantau Prapat-Kisaran (Sumatera Utara), Dumai-Simpang Sigandal-Rantau Prapat (Sumatera Utara-Riau), Pelabuhan Panjang-Lematang (Lampung), Rengat-JC Pekanbaru (Riau), serta Jambi-Rengat (Riau-Jambi).
Simak juga Video: Menteri PU Pastikan Infrastruktur Jalan Siap 100% Hadapi Mudik Lebaran
(shc/ara)