Bangun Tanggul Laut Raksasa, Prabowo: Menyelamatkan 50 Juta Penduduk

Bangun Tanggul Laut Raksasa, Prabowo: Menyelamatkan 50 Juta Penduduk

Herdi Alif Al Hikam, Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 20 Okt 2025 22:13 WIB
Presiden Prabowo Subianto (atas, kedua kanan) didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka (atas, kanan) memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Sidang kabinet paripurna yang bertepatan dengan setahun masa pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran tersebut membahas realisasi pada 2025 dan rencana kerja pada 2026 terkait program kerja Kabinet Merah Putih di sejumlah bidang, dari ekonomi, bidang pangan, energi, pemberantasan kemiskinan, hingga pembangunan SDM. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz
Presiden Prabowo Subianto.Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah tengah menyiapkan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura).

Menurut Prabowo keberadaan tanggul laut dapat menyelamatkan 50 juta orang.

"Kita juga sudah mulai persiapan untuk membangun 535 km panjang tanggul laut di pantai utara Jawa ini untuk menyelamatkan 50 juta penduduk. Air laut naik 5 cm setahun, jadi harus segera kita selamatkan ini," kata Prabowo saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu pembangunan tanggul laut raksasa melindungi industri dan sawah-sawah yang berlokasi di sepanjang jalur Pantura

"Karena di pantai utara Jawa ini, ini juga kalau tidak salah 60% industri kita ada di pantai utara Jawa itu, dan puluhan ribu hektar sawah-sawah yang subur juga di situ harus kita selamatkan," tegas Prabowo.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, sebelumnya Prabowo Subianto telah menyatakan Indonesia akan menggarap megaproyek infrastruktur Gian Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa. Pernyataan ini disampaikan di hadapan para pemimpin dunia yang hadir pada sidang umum ke-80 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS).

Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Prabowo mengatakan Indonesia saat ini tengah mengalami konsekuensi langsung dari kondisi perubahan iklim. Hal ini khususnya menyangkut ancaman kenaikan permukaan air laut yang sangat cepat.

Menurut Prabowo Indonesia tidak punya pilihan lain untuk menyelamatkan pesisir Pantura Jawa. Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen untuk memulai persiapan pembangunannya sejak saat ini.

"Kami harus memulainya (persiapan pembangunan) sekarang. Oleh karena itu, kami memilih untuk menghadapi perubahan iklim bukan dengan slogan, tetapi dengan langkah-langkah segera," ujarnya dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, dikutip dari YouTube Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa malam (23/9/2025).

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads