350 Kavling Relokasi Rempang Mulai Disiapkan Pemerintah

350 Kavling Relokasi Rempang Mulai Disiapkan Pemerintah

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 27 Okt 2025 17:53 WIB
Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah warga terdampak Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City di kampung Tanjung Banun, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/10/2024). Badan Pengusahaan (BP) Batam menyebutkan sebanyak tiga dari 189 keluarga yang direlokasi setuju untuk pindah ke hunian baru. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah melaksanakan penataan kawasan permukiman di Tanjung Banun, Batam, Kepulauan Riau. Kawasan itu dipergunakan sebagai tempat relokasi masyarakat terdampak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.

Kementerian PU membangun infrastruktur dasar di Tanjung Banun seluas 36,77 hektar (ha), meliputi jalan lingkungan, drainase, Penerangan Jalan Umum (PJU), jaringan air bersih, TPS-3R (sanitasi), ruang publik, serta Puskesmas pembantu. Anggaran pembangunan kawasan tersebut diperkirakan mencapai Rp 164,78 miliar.

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan BP Batam dan Kementerian Transmigrasi untuk pembangunan kawasan tersebut. Kementerian PU punya tugas dalam hal pembangunan fasilitas umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kementerian PU Cipta Karya itu adalah land development sama beberapa fasilitas umum seperti Puskesmas, RTH (ruang terbuka hijau), itu kita siapkan," kata Dewi, ditemui di Sekolah Rakyat Menengah Atas 13, Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/10/2025).

Selain itu, pihaknya juga bertugas melakukan proses pematangan lahan untuk kemudian dipergunakan Kementerian Transmigrasi untuk membangun rumah-rumah untuk warga yang akan direlokasi.

ADVERTISEMENT

"Insyaallah selesai di akhir November 2025 untuk jumlah rumah 350 persil. Tapi kita hanya mengerjakan sampai pematangan lahannya saja, yang membangun rumahnya Kementerian Transmigrasi dan sekarang Kementerian TransMigras sudah mulai," ujarnya.

Dewi mengatakan, saat ini Ditjen Cipta Karya Kementerian PU telah menyelesaikan penataan sebanyak 250 persil. Menyusul 100 persil lagi rampung pada November 2025.

"Insyaallah 100 lagi kita selesaikan di akhir November. Nah, sekarang Kementerian Transmigrasi baru mulai masuk untuk pembangunan rumah, yang targetnya 100 rumah dulu. Tapi saya nggak tahu target selesainya kapan pasti mereka sudah mulai masuk," kata dia.

Sebagai informasi, Penataan Kawasan Tanjung Banun, Batam, menjadi salah satu proyek prioritas penataan kawasan permukiman yang dilangsungkan di tujuh lokasi sepanjang tahun 2025. Secara keseluruhan, total anggaran yang dikucurkan PU untuk penataan ketujuh kawasan tersebut antara lain Rp 401,24 miliar.

Ketujuh lokasi tersebut meliputi Penataan Kawasan Medan Belawan Bahari di Kota Medan, Penataan Kawasan Permukiman Pulau Penyengat di Kota Tanjung Pinang, dan Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Tanjung Banun di Kota Batam.

Kemudian ada optimalisasi Penataan Kawasan Panjunan di Kota Cirebon, Pembangunan Infrastruktur Mendukung Hunian Relokasi Bencana Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Penataan Kawasan Bahodopi di Kabupaten Morowali, serta Penataan Kawasan Lelilef Waibulan di Kabupaten Halmahera Tengah.

(shc/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads